Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Omicron Masuk indonesia, RS Siloam Lakukan Langkah Antisipasi dengan Konsep "Wellness"

Kompas.com - 17/12/2021, 11:06 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Anak perushaaan Lippo Group, PT Siloam Hospital (SILO) lakukan Langkah antisipatif terkait masuknya varian Covid-19 Omicron di Indonesia.

Presiden Komisaris Siloam John Riady mengatakan, jaringan Siloam International Hospitals meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat sistem layanan serta kesiapan sumber daya manusia (SDM) sektor tenaga kesehatan.

Baca juga: LPKR-Siloam Hospitals Sepakat Perpanjang Masa Sewa hingga Tahun 2035

“Sektor kesehatan sejauh ini harus tetap mengantisipasi gelombang baru Covid-19. Kita tetap percaya terhadap langkah-langkah dari pemerintah, karena telah terbukti sejauh ini seluruh strategi tersebut telah membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang diakui secara cepat menangani wabah Covid-19,” kata John dalam siaran pers, Jumat (17/12/2021).

“Jumlah dokter hingga rasio ranjang dengan jumlah populasi kita masih minim, selama menghadapi lonjakan kasus kemarin, itu sangat kentara. Beruntungnya memang pemerintah sigap dengan upaya vaksinasi massal,” ungkapnya.

Baca juga: Kemenaker dan RS Siloam Beri Rapid Test Gratis untuk 1.000 Buruh

Konsep wellnes

John memastikan, pihaknya melakukan langkah antisipatif melalui strategi jangka panjang untuk memperkuat sistem kesehatan nasional.

John menambahkan, dalam menangkal imbas negatif pandemi berskala besar, kini masyarakat membutuhkan layanan kesehatan yang berkonsep wellness, menjaga agar orang tetap sehat dan mengerti tentang tubuhnya.

“Kalau healthcare itu menangani orang yang sakit, sedangkan konsep wellness ini lebih menyeluruh mencakup tidak sekadar kesehatan fisik melainkan kesehatan mental dan emosional, preventif juga,” ungkap John.

Dengan konsep tersebut, maka beban kerja tim kesehatan akan lebih ringan seiring dengan kesadaran dan penanganan kesehatan masyarakat yang dipantau dan dirawat sejak dini.

Vaksinasi dan tat protokol kesehatan

Dokter spesialis Patologi Klinik dari Siloam Hospital Surabaya, dr. Diane Lukito Setiawan Sp.PK. menyampaikan, virus memiliki kemampuan untuk mempertahankan hidupnya melalui sistem mutasi, yaitu dengan meloloskan diri dari sistem imun yang ada pada tubuh manusia ataupun antibodi yang di dapat melalui vaksinasi.

“Upaya pencegahan yang paling optimal melalui target vaksinasi dengan dosis penuh tercapai di masyarakat diiringi pelaksanaan Protokol Kesehatan secara berkelanjutan. Adapun tes PCR masih merupakan ‘golden standard’ dalam mendeteksi virus SarsCov-2, namun untuk mendeteksi sejumlah varian Covid-19 yang ada, perlu tindakan lanjutan Whole Genome Sequencing (WGS) yang dilakukan pada spesimen dengan hasil PCR positif,” tutur dokter Diane Lukito.

Pasien pertama Omicron, tidak batuk dan tidak demam

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengkonfirmasi hal tersebut pada Kamis (16/12/2021). BGS menyebut, hasil hasil identifikasi yang dilakukan, satu orang terpapar varian Omicron yang merupakan pekerja di Wisma Atlet.

Pasien suspek pertama itupun disebutkan memiliki gejala ringan, tanpa batuk dan demam. Di lain sisi, munculnya kasus varian Omicron meningkatkan kewaspadaan di tengah belum tuntasnya wabah Covid-19.

Hingga kini, varian yang muncul kali pertama di Afrika Selatan dinilai beberapa epidemolog memiliki daya tular lebih cepat dibandingkan varian Delta, sedangkan tingkat fatalitas varian tersebut masih belum diketahui secara jelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com