Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisma Atlet "Lockdown", DPR Minta Pemerintah Pasok Logistik Pasien, Tenaga Medis, dan Pekerja

Kompas.com - 17/12/2021, 11:22 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan pemerintah mengambil tindakan mengunci atau lockdown Rumah Sakit (RS) Wisma Atlet, menurut Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay adalah tepat.

Kebijakan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi meluasnya penularan virus varian Omicron yang telah masuk ke Indonesia.

Baca juga: Omicron Masuk RI, RS Wisma Atlet Di-Lockdown, Status PPKM Dipertimbangkan

Selama masa lockdown, seluruh penghuni Wisma Atlet dan pekerja yang ada di sana harus dipastikan sehat dan tidak tertular. Jika ditemukan ada yang tertular, perlu ditangani secara baik dan dikarantina di tempat yang lebih aman.

Baca juga: Wisma Atlet Lockdown, Pasien yang Sudah Sembuh Belum Boleh Pulang

"Namun tentu harus dipastikan kebutuhan logistik mereka yang ada di Wisma dapat terpenuhi. Makan, minum, perlengkapan harian, dan lain-lain harus mencukupi. Dengan begitu, mereka bisa melalui hari-hari karantina di sana dengan baik," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (17/12/2021).

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Luhut Harap Masyarakat Tidak Panik

Kebijakan lockdown dibarengi testing dan tracing

Selain itu, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga memandang kebijakan lokcdown harus disertai pengujian serta pelacakan (testing dan tracing) yang lebih luas.

Sebab, selama satu minggu terakhir, ada banyak orang yang berinteraksi atau kontak erat dengan orang yang dikarantina atau petugas yang bekerja di sana.

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Kemenhub: Prokes Semua Moda Transportasi Diawasi, Syarat Perjalanan Masih Sama

Artinya, mereka yang sempat berinteraksi dan kontak erat bisa saja telah terinfeksi. Orang-orang inilah yang perlu ditelusuri.

"Kalau pendataannya bagus, saya kira tidak sulit untuk menemukan orang-orang tersebut. Apalagi kalau penghuni dan pekerja di Wisma bisa memberikan informasi. Testing dan tracing ini diperlukan untuk memastikan bahwa varian Omicron ini tidak menyebar di luar Wisma," katanya.

Baca juga: Satu Kasus Omicron di Indonesia, Menkes Minta Masyarakat Tak Berlibur ke Luar Negeri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com