Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut ke Investor: Jangan Sungkan Hubungi Saya jika Alami Kesulitan Berinvestasi

Kompas.com - 17/12/2021, 14:21 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan diri kepada investor untuk mempermudah perizinan berinvestasi di Indonesia.

Dari sisi regulasi, pemerintah telah menyiapkan berbagai reformasi untuk mendukung investasi yang dapat mendorong transformasi ekonomi Indonesia.

Pemerintah juga memastikan akan terus menyiapkan skema insentif yang menarik untuk mendorong penanaman modal, baik bagi penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing. Penawaran kemudahan berinvestasi ini ia sampaikan dalam Indonesia’s Rebound: Economic Outlook 2022 secara virtual.

"Insentif yang ditawarkan saat ini antara lain tax holiday, kemudahan perizinan, insentif kawasan industri, serta pengutamaan TKDN untuk pengadaan pemerintah. Ke depannya, kami akan terus fokus menerapkan regulasi tersebut untuk memfasilitasi investasi yang mendorong transformasi ekonomi Indonesia dan saya berharap investor di sini tidak sungkan menghubungi saya jika mengalami kesulitan dalam berinvestasi," ujarnya, Jumat (17/12/2021).

Baca juga: Luhut: Perkembangan Omicron Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi di 2022

Sementara di sektor komoditas, pemerintah terus mendorong industrialisasi hilir agar tidak terus bergantung pada ekspor bahan baku. Selama ini, menurut Luhut, hilirisasi telah dilakukan terhadap bijih nikel yang diolah menjadi bahan stainless steel.

Ke depan, sejalan dengan perkembangan pasar kendaraan berbasis listrik global, bijih nikel juga akan diolah menjadi katoda baterai. Upaya hilirisasi produksi juga akan dilakukan pada berbagai produk ekspor utama Indonesia lainnya.

"Minggu depan saya akan menghadiri peletakan batu pertama Kawasan Industri Tanah Kuning di Kalimantan Utara, yang banyak diminati investor karena komoditas yang tersedia, luas lahan yang luas, dan sungai yang berpotensi menjadi pembangkit listrik tenaga air. Dengan menggunakan energi listrik dari tenaga air, produk yang dihasilkan akan mengeluarkan emisi karbon yang rendah," ucapnya.

Untuk menghadapi ancaman perubahan iklim, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2021 tentang Nilai Ekonomis Karbon. Ke depannya, pemerintah akan mencermati implementasi Perpres tersebut agar pasar karbon Indonesia terbentuk dengan baik dan emisi karbon dapat terjaga untuk mencapai target NDC Indonesia.

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Luhut Harap Masyarakat Tidak Panik

"Kami juga telah berdiskusi dengan para donatur dan investor untuk membantu pensiun dini pembangkit listrik tenaga batu bara untuk mengurangi emisi pembangkitan secara keseluruhan," ucapnya.

Selain itu, Luhut bilang, Indonesia tidak bisa lepas dari tantangan global yang semakin kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, diperlukan adaptasi dan mengenali peluang dari setiap tantangan.

"Keberhasilan penanganan Covid-19 menunjukkan bahwa ketika kita bekerja sama, kita mampu. Saya berharap momentum pemulihan ekonomi yang terjadi saat ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan menjadi titik balik bagi bangsa ini. Kita tidak boleh sombong, tetapi marilah kita tetap optimistis di tengah kesulitan agar kita bisa membangun Indonesia Maju 2045," pungkas Luhut.

Baca juga: Cerita Luhut: Tamunya, Investor Besar dari China, Tak Dapat Hotel Saat ke Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com