JAKARTA, KOMPAS.com -Para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengaku optimis munculnya varian baru virus corona, Omicron tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia hingga akhir tahun 2021.
"Untuk tahun ini, kami cukup optimis Omicron ini tidak berpengaruh banyak karena kita sudah di akhir kuartal empat 2021, sehingga hampir semua kegiatan ekonomi tahun ini sudah dijalankan atau kelihatan kinerjanya. Jadi kemunculan Omicron di dua minggu terakhir tahun ini tidak akan berdampak terhadap kinerja ekonomi di tahun ini," kata Wakil Ketua Apindo Shinta Kamdani kepada Kompas.com, Jumat (17/12/2021).
Untuk itu Apindo memprediksi pertumbuhan ekonomi RI akhir tahun ini masih dikisaran hingga 3,75 persen. Kalaupun ada pengaruh negatifnya, lanjut Shinta, baru bisa kelihatan maksimal 4 minggu ke depan setelah periode liburan akhir tahun.
Baca juga: Omicron Masuk RI, Pengusaha Berharap Pemerintah Tak Perketat PPKM
Bahkan menurutnya, pengaruh ketidakpastian ekonomi atas masuknya Omicron ke Indonesia kemungkinan hanya akan mempengaruhi pada kinerja kuartal I 2022. Walaupun begitu, para pengusaha masih khawatir apabila terjadinya gelombang ketiga pandemi usai Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru) nanti.
Sebab, jika hal tersebut terjadi dimungkinkan pemerintah memutuskan akan mengetatkan kembali mobilitas masyarakat atau biasa disebut PPKM.
"Proyeksi pertumbuhan (ekonomi) pun masih sama di kisaran 3 persen sampai 3,75 persen, kalau pun kinerja kuartal empat luar biasa baik, kemungkinan pertumbuhan 2021 maksimal hanya 4 persen dengan atau tanpa Omicron," ucapnya.
Baca juga: Luhut: Perkembangan Omicron Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi di 2022
Namun untuk perkembangan ekonomi tahun depan, lanjut Shinta, masih melihat situasi penyebaran virus varian Omicron, serta upaya pemerintah dalam menanganinya. Namun demikian, pihaknya masih optimis ekonomi RI tumbuh kisaran 5 persen.
"Kami juga tetap optimis pertumbuhan ekonomi tahun depan akan lebih baik dari tahun ini diangka kisaran 5 persen karena pandemi akan berubah menjadi endemi dan aktivitas ekonomi bisa berjalan lebih optimal," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, virus varian B 1.1 529 atau Omicron telah masuk ke Indonesia dengan satu pasien yang terjangkit merupakan petugas kebersihan di Rumah Sakit (RS) Wisma Atlet di Jakarta. Oleh karenanya, pemerintah pun mengambil kebijakan untuk me-lockdown (mengunci penuh) Wisma Atlet tersebut agar tidak meluas penyebarannya.
Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Luhut Harap Masyarakat Tidak Panik
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.