Tetapi mereka menggunakan teknik pertanian yang buruk untuk memenuhi permintaan yang tinggi setelah Perang Dunia I. Hal itu menyebabkan Dust Bowl setelah 10 tahun kekeringan melanda.
Pada tahun 1930, hanya 21,5 persen tenaga kerja di bidang pertanian yang mana hanya menghasilkan 7,7 persen dari produk domestik bruto.
Sebelum Perang Saudara, Amerika Selatan hampir seluruhnya merupakan sistem ekonomi tradisional karena mengandalkan pertanian. Ia menggunakan jaringan tradisi dan budaya yang kuat untuk membimbingnya tapi kemudian hancur oleh perang.
Dua perlima penduduk Haiti bergantung pada pertanian subsisten untuk mata pencaharian mereka.
Baca juga: Pengertian Retribusi dan Contohnya
Ketergantungan mereka pada kayu sebagai sumber bahan bakar utama telah menghilangkan pepohonan di hutan. Hal itu membuat mereka rentan terhadap bencana alam, seperti gempa yang melanda Haiti pada 2010.
Suku-suku asli di Kutub Utara, Amerika Utara, dan Rusia timur memiliki ekonomi tradisional. Mereka mengandalkan penangkapan ikan dan berburu karibu untuk kelangsungan hidupnya.
Misalnya, orang Sami di Skandinavia mengelola kawanan rusa kutub. Hubungan anggota suku dengan mengelola kawanan menentukan peran ekonominya. Itu termasuk status hukum, budaya, dan kebijakan negaranya terhadap individu.
Kesimpulannya, sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang didasari adat, sejarah, dan kepercayaan yang dihormati masyarakat dalam waktu lama. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi tradisional memiliki kelemahan diantaranya rentan dimanfaatkan oleh penganut sistem ekonomi lain yang lebih modern.
Baca juga: Pengertian Pajak serta Bedanya dengan Retribusi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.