Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelemahan dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional

Kompas.com - 19/12/2021, 06:27 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Muhammad Idris

Tim Redaksi

Tetapi mereka menggunakan teknik pertanian yang buruk untuk memenuhi permintaan yang tinggi setelah Perang Dunia I. Hal itu menyebabkan Dust Bowl setelah 10 tahun kekeringan melanda.

Pada tahun 1930, hanya 21,5 persen tenaga kerja di bidang pertanian yang mana hanya menghasilkan 7,7 persen dari produk domestik bruto.

Sebelum Perang Saudara, Amerika Selatan hampir seluruhnya merupakan sistem ekonomi tradisional karena mengandalkan pertanian. Ia menggunakan jaringan tradisi dan budaya yang kuat untuk membimbingnya tapi kemudian hancur oleh perang.

Dua perlima penduduk Haiti bergantung pada pertanian subsisten untuk mata pencaharian mereka.

Baca juga: Pengertian Retribusi dan Contohnya

Ketergantungan mereka pada kayu sebagai sumber bahan bakar utama telah menghilangkan pepohonan di hutan. Hal itu membuat mereka rentan terhadap bencana alam, seperti gempa yang melanda Haiti pada 2010.

Suku-suku asli di Kutub Utara, Amerika Utara, dan Rusia timur memiliki ekonomi tradisional. Mereka mengandalkan penangkapan ikan dan berburu karibu untuk kelangsungan hidupnya.

Misalnya, orang Sami di Skandinavia mengelola kawanan rusa kutub. Hubungan anggota suku dengan mengelola kawanan menentukan peran ekonominya. Itu termasuk status hukum, budaya, dan kebijakan negaranya terhadap individu.

Kesimpulannya, sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang didasari adat, sejarah, dan kepercayaan yang dihormati masyarakat dalam waktu lama. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi tradisional memiliki kelemahan diantaranya rentan dimanfaatkan oleh penganut sistem ekonomi lain yang lebih modern.

Baca juga: Pengertian Pajak serta Bedanya dengan Retribusi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com