Semua orang punya gengsi, namun gengsi yang ketinggian dapat menjadi malapetaka untuk keuangan. Kalau punya banyak duit, tajir melintir sih tidak masalah.
Terkadang, mahalan gengsinya dibanding biaya hidupnya. Sedangkan penghasilan pas-pasan. Orang-orang macam ini yang biasanya terjerat masalah keuangan.
Lebih mementingkan gengsi, biar dilihat berduit, keren, atau dipuji teman-teman. Selalu update barang-barang terkini. Padahal tidak punya tabungan, dana darurat, dan investasi.
Anak muda dan pesta menjadi dua hal yang sulit dipisahkan. Hobinya nongkrong, menghabiskan waktu bersama teman di kafe atau bar, restoran, menonton konser musik dengan tiket mahal, liburan ke luar negeri, atau bahkan sekadar mengikuti tren kekinian.
Alih-alih mendapatkan manfaat yang positif, semua aktivitas ini hanya menghamburkan uang percuma. Duit gajian habis untuk gaya hidup konsumtif.
Kebiasaan-kebiasaan buruk di atas cepat atau lambat akan menghancurkan keuangan kamu di masa kini dan masa yang akan datang. Sebaiknya mulai tinggalkan.
Ubah kebiasaan tersebut dengan pengelolaan keuangan yang tepat. Belanja secara bijak, alokasikan untuk kebutuhan utama, dana darurat untuk persiapan di masa sulit, serta memikirkan jangka panjang, seperti tabungan dan investasi.
Justru mumpung masih muda, belajar hidup hemat. Bukan foya-foya agar keuangan selamat di hari tua.
Membantu dan membuat kondisi keuangan kamu semakin baik, stabil, dan kokoh ke depannya. Hidup tenang, aman dengan finansial memadai tanpa kekurangan.
Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.