Risiko penurunan harga saham jatuh seharusnya sudah harus diketahui setiap investor sejak awal. Saat harga saham terjun bebas, tetap tenang.
Hindari kepanikan yang membuatmu tidak bisa berpikir dengan jernih. Karena yang ada di dalam otak hanya rugi besar, sehingga memicu frustasi.
Baca juga: Bagaimana Aspek Pajak atas Keuntungan Investasi Saham di Singapura?
Kepanikan akan membawa kamu pada kesalahan dalam mengambil keputusan, seperti melakukan aksi jual besar-besaran. Asal kamu tahu, penurunan harga saham pasti ada ujungnya. Akan kembali naik atau rebound, dari merah ke hijau.
Jadi, tetap pantau perkembangan investasi saham kamu, termasuk pergerakan harga saham. Lakukan analisis fundamental dan teknikal agar dapat menjalankan strategi tepat untuk trading selanjutnya.
Baca juga: 5 Tips Menghadapi Rekan Kerja yang Kurang Kompeten
Karena kesal harga saham merosot, kamu jadi tidak sabar. Akhirnya memutuskan mengambil langkah cut loss.
Cut loss adalah kondisi di mana investor menjual rugi sahamnya pada harga saat ini (di bawah harga beli) untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
Mungkin saja sifatnya temporary. Harga saham akan kembali naik bila ada sentimen positif dari internal maupun eksternal. Jika ternyata demikian, pasti kamu akan menyesal telah melepas saham tersebut.
Apalagi jika mengempit saham blue chip. Saham lapis satu ini mampu bertahan dalam berbagai situasi dan kondisi ekonomi.
Baca juga: Tips Memulai Investasi Emas bagi Pemula di Awal Tahun
Kalaupun harga sahamnya turun, pasti cepat naik lagi, sebab saham blue chip didukung fundamental yang baik, kinerja bagus, dan tata kelola perusahaan yang berkesinambungan.
Jadi, jangan buru-buru menjual saham jika harganya sedang susut. Tetap simpan karena investasi saham untuk jangka panjang.
Baca juga: Manfaat Pedagang Pasar Pakai QRIS, BI: Terhindar dari Uang Palsu, Tak Perlu Sediakan Kembalian