JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok binaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang, yakni Kelompok Tanggap Api Desa Mendis (Ketan Adem) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dinilai sukses menanggulangi masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sekaligus mendorong potensi desa menjadi lebih berdaya.
Awalnya, pada 2017 Desa Mendis jadi mitra binaan PHE Jambi Merang untuk Program Desa Cinta Bumi Tanggap Api. Program itu memanfaatkan embung sebagai kolam retensi dan penghijauan kawasan embung.
Pada 2018, dilakukan revitalisasi embung dan pembukaan kawasan wisata dan wahana permainan air. Ketan Adem dilibatkan sebagai rescue team.
Pada 2019, dilakukan optimalisasi embung dengan menambah wahana air dan kolam renang anak. Tahun lalu, seiring dengan pandemi Covid-19 dilakukan pemberian fasilitas protokol kesehatan pendukung di kawasan embung.
Kemudian, PHE mempersatukan antara masyarakat dengan pemerintah desa, pemkab, organisasi sosial dan organisasi kemanusiaan lainnya untuk mengelola embung.
Hal ini disampaikan Tomy Yohana, mitra binaan PHE Jambi Merang.
Ia menceritakan perjalanan Kelompok Ketan Adem penuh perjuangan. Saat ini kelompok ini masih bertahan berkat bantuan PHE Jambi Merang.
"Intinya warga Desa Mendis yang awalnya tidak tahu, bisa mengetahuinya. Banyak dapat wawasan pengetahuan,” kata Tomy yang juga menjadi anggota Ketan Adem saat berbicara secara virtual dalam Sharing Session: Cinta Bumi Tanggap Api, Kisah Inspirasi Mitra Binaan PHE Jambi Merang, Jumat (17/12/2021).
Dalam hal ini, Desa Mendis berkontribusi ikut mengembangkan Ketan Adem dengan melibatkan dalam pengelolaan wisata embung.
“Mengelola aset desa yaitu tanah khas Desa Mendis untuk kami berkumpul, merencanakan kerja, hingga diskusi antar kelompok masyarakat,” cerita Tomy.
Baca juga: Kisah Pengusaha Distro Raup Omzet Miliaran di Tengah Pandemi