Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

5 Rahasia Sukses d’BestO, Pemenang Top Growing FnB Merchant Shopee Super Awards 2021

Kompas.com - 20/12/2021, 21:10 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dalam rangka memberikan apresiasi kepada berbagai pihak dan figur inspiratif yang dinilai menjadi penggerak ekonomi digital Indonesia, Shopee menggelar ajang penghargaan Shopee Super Awards 2021 pada Kamis (16/12/2021).

Dalam ajang tersebut, salah satu waralaba ayam goreng cepat saji bernama d’BestO berhasil memenangkan penghargaan kategori Top Growing Food and Beverage (FnB) Merchant.

Sebagai informasi, kini waralaba d’BestO telah memiliki 300 outlet yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung, Surabaya, sampai Sumatera Barat (Sumbar).

Saat menerima penghargaan di ajang Shopee Super Awards 2021, Corporate Secretary d’BestO Wahyu Pambudi menyebutkan lima rahasia d’BestO sehingga dapat sukses seperti sekarang.

Baca juga: Kisah Sukses Koperasi di Karawang, Olah Rumput Laut Jadi Produk Kering Agar-agar sampai Mi, Per Tahun Raup Untung Rp 6 Miliar

Penasaran apa saja rahasia sukses d’BestO? Simak daftarnya berikut, dikutip Kompas.com dari rilis resmi ShopeePay, Senin (20/12/2021).

1. Jeli memilih segmen usaha

Saat ini sudah banyak waralaba ayam goreng atau fried chicken yang tersebar di Indonesia, baik waralaba lokal maupun internasional.

Meskipun demikian, pendiri d’BestO, Evalinda Amir dan Setyajid, memberikan sentuhan yang berbeda untuk waralabanya.

Dua pendiri d’BestO yang merupakan dokter hewan tersebut ingin menawarkan ayam goreng yang terjangkau dengan rasa yang lezat, konsisten, dan bersertifikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Produk yang kami jual pasti ada waktunya akan sama atau mirip dengan kompetitor. Namun, selalu ada jalan untuk menemukan celah yang bisa kita maksimalkan,” tutur Wahyu.

Baca juga: Cara Bayar PBB Online di Shopee, Tokopedia, dan Traveloka

2. Berpikir kreatif saat menghadapi krisis

Seperti waralaba lainnya, d’BestO juga mengalami pasang-surut usaha.

Pada 1994, Evalinda dan Setyajid sudah membuka outlet ayam goreng dengan sistem gerobak yang dinamakan Kentuku Fried Chicken (KUFC). Namun, pada 1998 sampai 2005, KUFC menghadapi krisis akibat wabah flu burung di Indonesia.

Tak menyerah, Evalinda dan Setyajid turut menyertakan status mereka sebagai dokter hewan dalam profil di setiap outlet. Tujuannya agar masyarakat yakin bahwa produk yang dijual KUFC bebas dari flu burung.

3. Inovatif memaksimalkan sumber daya

Wahyu menjelaskan, selain efisiensi, inovasi menggunakan bahan baku yang sudah ada merupakan kunci untuk fokus pada keunggulan yang dimiliki, yaitu aneka produk ayam goreng, burger, dan turunannya.

Baca juga: Terima Bantuan dari Shopee, Kahiyang Gaungkan Semangat Medan Bersih

Ia mengatakan, d’BestO selalu mengeluarkan menu baru setiap tiga sampai empat bulan sekali agar konsumen tidak bosan.

Baru-baru ini, d’BestO mengeluarkan menu baru, yaitu Ayam Celup Bakar (CLBK). Produk ini dibuat dengan dua metode memasak, yaitu digoreng dan dibakar.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com