Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan LRT Jabodebek Saat Uji Coba, Investigasi KNKT: Teknisi "Main" HP

Kompas.com - 21/12/2021, 07:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan investigasi pada sejumlah kecelakaan transportasi di sepanjang 2021. Salah satunya adalah terkait kecelakaan LRT Jabodebek saat melakukan uji coba.

Baca juga: Luhut Sentil WNI, Bisa Shopping ke Luar Negeri, Maunya Karantina Gratis di Wisma Atlet, Kami Akan Tindak Orang-orang Ini

Kecelakaan LRT Jabodebek melibatkan rangkaian kereta atau trainset (TS) nomor 29 dan trainset nomor 20 yang tabrakan di lintasan Stasiun Harjamukti-Stasiun Ciracas yang berlokasi di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, pada 25 Oktober 2021.

Baca juga: Mengenal SiLSafe 4000, Sistem Persinyalan Kereta Cikarang-Cikampek Berstandar Keamanan Tertinggi Karya Anak Bangsa

Saat itu, trainset 29 melaju dengan kecepatan di atas standar ketika sedang dilangsir atau dipindahkan ke jalur lain, sehingga menabrak trainset 20 yang dalam kondisi diam atau terparkir.

Baca juga: Dirut INKA: Ada Indikasi Human Error pada Kecelakaan LRT Jabodebek

Mengutip keterangan resmi KNKT, Selasa (21/12/2021), hasil investigasi menunjukkan bahwa teknisi TS 29 mengalami distraction (gangguan) akibat penggunaan ponsel sehingga tidak fokus dalam menjalankan kereta, serta melihat kecepatan dan posisi kereta.

KNKT menyebut tabrakan rangkaian kereta uji coba TS 29 dan TS 20 LRT Jabodedek tersebut menjadi kejadian yang paling menonjol pada moda kereta api sepanjang tahun 2021.

Selain kecelakaan LRT Jabodedek, yang juga dapat sorotan adalah kecelakaan pesawat udara Boeing 737-500 registrasi PK-CLC yang terjadi pada 9 Januari 2021. Kejadian ini juga menjadi yang paling menonjol di moda penerbangan dengan jumlah korban sebanyak 56 jiwa.

Hingga saat ini, proses investigasi kejadian tersebut masih berlangsung dengan melibatkan NTSB (Amerika), TSIB (Singapura), dan AAIB (Inggris). KNKT berharap investigasi kejadian tersebut dapat diselesaikan pada pertengahan 2022.

Secara total, sepanjang tahun ini KNKT melakukan investigasi kecelakaan transportasi sebanyak 60 kasus, yang mencakup moda transportasi pelayaran, penerbangan, lalu lintas dan angkutan jalan, dan kereta api.

Moda pelayaran menyumbang angka terbesar kecelakaan transportasi yang diinvestigasi oleh KNKT yakni sebanyak 19 kasus, meningkat dibandingkan dari tahun 2020 yang hanya sebanyak 12 kasus.

Sementara pada moda penerbangan ada 18 kasus yang diinvestigasi KNKT, di mana 9 kasus di antaranya merupakan kecelakaan serius (serious accident). Sedangkan pada moda lalu lintas dan angkutan jalan ada 18 kasus kecelakaan yang diinvestigasi KNKT.

Lalu, pada moda kereta api, KNKT telah melaksanakan investigasi kecelakaan sebanyak 5 kasus dengan kategori kecelakaan 3 anjlokan atau terguling dan 2 tabrakan.

KNKT memastikan akan terus melakukan proses investigasi terhadap kecelakaan sekaligus memberikan rekomendasi dari permasalahan yang ada, guna diteruskan kepada pihak-pihak terkait yang bertujuan untuk mencari solusi terbaik menekan angka kecelakaan dan meningkatkan faktor keselamatan.

Baca juga: Sempat Tabrakan, LRT Jabodebek Bakal Beroperasi Tanpa Masinis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com