Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun 31 Persen, Defisit APBN Capai Rp 611 Triliun hingga November 2021

Kompas.com - 21/12/2021, 12:13 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga November 2021 mencapai Rp 611 triliun dari Rp 548,9 triliun di bulan Oktober 2021. Defisit setara 3,63 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) RI.

Bendahara negara ini menjelaskan, defisit lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu atau minus 31 persen secara tahunan (year on year/yoy). Tahun lalu, defisit mencapai Rp 885,1 triliun atau 5,73 persen terhadap PDB.

"Kita lihat dibanding tahun lalu mengalami perbaikan luar biasa. Total defisit November 2020 Rp 885 triliun, tahun ini di Rp 611 triliun. Tahun lalu 5,73 persen dari PDB RI, tahun ini 3,63 persen jadi penurunan lebih dari 2 persen," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (21/11/2021).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, total defisit mencapai 60,7 persen dari target APBN yang mencapai Rp 1.006,4 triliun. Total defisit pun lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 85,2 persen dari target.

"Ini adalah perbaikan dari kesehatan APBN sehingga bisa menjadi instrumen yang diandalkan dalam situasi apapun. Ini menggambarkan pemulihan ekonomi dan kerja keras APBN melindungi rakyat di bidang kesehatan, maupun masyarakat di bidang sosial," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Penumpang Buka Pintu Darurat, Citilink Minta Maaf Penerbangan Jakarta-Cepu Batal

Pendapatan negara

Adapun defisit yang lebih rendah terjadi karena adanya kenaikan penerimaan negara. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mencatat, pendapatan negara sampai November 2021 mencapai Rp 1.699,4 triliun atau terealisasi 97,5 persen dari target APBN.

Pendapatan negara tumbuh sebesar 19,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1.423 triliun. Pendapatan negara ditopang oleh penerimaan perpajakan dan PNBP.

Penerimaan perpajakan tumbuh 18,6 persen (yoy) mencapai Rp 1.314,8 triliun, atau sudah mencapai 91 persen dari target APBN Rp 1.444,5 triliun. Dirinci lebih jauh, penerimaan perpajakan ini terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp 1.082,6 triliun serta kepabeanan dan cukai Rp 232,3 triliun.

Baca juga: Mulai Hari Ini Tarif Transfer Antarbank Turun Jadi Rp 2.500

Penerimaan pajak tumbuh 17 persen (yoy), sementara bea dan cukai tumbuh 26,6 persen (yoy). Porsinya masing-masing sudah 88 persen dan 108 persen terhadap APBN 2021.

"Pajak penerimaannya naik terus dari 15 persen bulan Oktober 2021 ke sekitar 17 persen bulan November 2021. Kita perkirakan seluruh penerimaan negara lebih besar dari target APBN," ucap Sri Mulyani.

Sementara itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat tumbuh 25,4 persen (yoy) menjadi Rp 382,5 triliun. Hingga November 2021, realisasinya sudah mencapai 128,3 persen terhadap APBN.

Realisasi ini naik lebih tinggi ketika realisasi pun sudah tembus 117,1 persen dari target Rp 298,2 triliun di bulan Oktober.

"Masih ada dua minggu, penerimaan negara di bidang pajak, bea cukai, PNBP, semua kuat. Kita lihat di akhir bulan ini, masih ada waktu 9 hari untuk meningkatkan penerimaan," beber dia.

Baca juga: Nasabah Tabungan Emas Pegadaian Kini Bisa Bayar Transaksi hingga Tarik Tunai di ATM

Belanja Negara

Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia (IAEI) ini menjelaskan, belanja negara hingga Oktober 2021 mencapai Rp 2.310,4 triliun.

Realisasinya meningkat 0,1 persen dibanding tahun lalu (year on year/yoy). Angkanya setara dengan 84 persen dari target Rp 2.750 triliun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com