Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Perusahaan Masih Antre Catatkan Saham di BEI, Prospek IPO 2022 Diprediksi Cerah

Kompas.com - 21/12/2021, 14:01 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Penilaian BEI Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan, saat ini ada 25 perusahaan yang berada dalam pipeline Bursa, untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana. 

“Pada pipeline saham Bursa, hingga saat ini masih ada 25 perusahaan yang berencana untuk mencatatkan sahamnya di BEI,” kata Nyoman kepada wartawan, Selasa (21/12/2021).

Baca juga: Jelang Tutup Tahun, Ada 3 Perusahaan yang Bakal IPO, Apa Saja?

Nyoman mengatakan, sampai dengan tanggal 20 Desember 2021, sudah ada 54 Perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan perolehan dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 62,61 triliun.

Adapun klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, yakni 11 perusahaan memiliki aset skala menengah, antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar, dan 11 perusaan lainnya dengan aset skala besar atau diatas Rp 250 miliar.

Sementara tiga perusahaan memiliki aset skala kecil, atau dibawah Rp 50 miliar.

Baca juga: Mau IPO di 2022, Bank Sumut Incar Dana Rp 1 Triliun

Sektor perusahaan yang antre IPO

Adapun rincian sektornya yakni, enam perusahaan dari sektor consumer cyclicals, masing-masing empat perusahaan dari sektor industrials, dan consumer non-cyclicals. Kemudian, tiga perusahaan dari sektor properties & real estate.

Selanjutnya, masing-masing dua perusahaan dari sektor technology, energy, dan infrastructures. Terakhir, satu perusahaan masing-masing dari sektor basic materials, dan sektor financials.

Baca juga: Mandiri Group Luncurkan Startup IPO Whitepaper, Panduan bagi Perusahaan yang Berencana IPO

 

Prospek 2022

Nyoman mengungkapkan, pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 4,7 – 5,5 persen atau meningkat dibandingkan tahun 2021 sebesar 3,2 – 4 persen.

Menurut dia, keberlanjutan perbaikan ekonomi domestik dan global serta indikator-indikator di pasar modal Indonesia yang relatif baik, menimbulkan antusiasme bagi para pelaku pasar modal.

“Dengan kondisi yang demikian, kami optimis aktivitas pencatatan di tahun 2022 akan lebih baik dari tahun ini,” ujar Nyoman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com