Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Bikin Tarif Transfer Antarbank Lebih Murah, Ini Kelebihan BI-Fast

Kompas.com - 22/12/2021, 06:07 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tarif transfer antarbank sudah resmi turun dari Rp 6.500 menjadi Rp 2.500. Hal itu menyusul penerapan Sistem pembayaran Bank Indonesia Fast Payment atau biasa disebut BI-Fast.

Sistem tersebut diluncurkan oleh Bank Indonesia (BI) untuk memfasilitasi pembayaran segmen ritel yang lebih mudah dan efisien. BI-Fast juga melengkapi layanan sistem pembayaran BI yang sudah tersedia sebelumnya, yakni Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI) serta Real Time Gross Settlement (RTGS).

Tarif yang lebih murah menjadi salah satu keunggulan utama BI-Fast dibanding dengan sistem pembayaran lainnya.

Baca juga: Ini 21 Bank Peserta BI Fast yang Turunkan Biaya Transfer Antarbank

Sebagaimana diketahui, bank sentral memutuskan untuk mengenakan tarif sebesar Rp 19 dari BI ke bank peserta, dan maksimal Rp 2.500 dari bank peserta ke nasabah.

Sementara itu tarif SKNBI yang dikenakan kepada nasabah saat ini sebesar Rp 2.900 dan RTGS sebesar Rp 25.000 - Rp 50.000.

“Skema harga BI-Fast juga murah untuk memenuhi kebutuhan rakyat,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam peluncuran BI-Fast, Selasa (21/12/2021).

Baca juga: Mulai Hari Ini Tarif Transfer Antarbank Turun Jadi Rp 2.500

Namun demikian, tarif yang lebih murah bukan menjadi satu-satunya kelebihan BI-Fast dibanding sistem pembayaran lainnya. Berikut kelebihan BI-Fast:

1. Lebih cepat dan efisien

Selain tarif yang murah, BI juga kerap menyatakan, kelebihan dari BI-Fast ialah efisiensi dan kecepatan yang dimiliki.

Dengan mengandalkan teknologi digital, BI-Fast beroperasi selama 24 jam, sehingga penyelesaian transaksi dapat diselesaikan secara real time.

Hal itu kemudian membuat pengiriman dana antar nasabah dapat dilakukan lebih cepat, bahkan diklaim hanya memakan waktu sekitar 25 detik.

Baca juga: Bank DKI Gelontorkan Kredit Rp 1,24 Triliun ke Ancol, untuk Apa Saja?

 

2. Bisa transfer dana melalui nomor telepon atau e-email

Keunggulan BI-Fast lainnya ialah kemudahan mengirim uang melalui proxy address berupa nomor handphone atau alamat e-mail nasabah.

Proxy adress disiapkan untuk membuat alias nomor rekening nasabah. Pendaftaran nomor telepon atau alamat e-mail dapat dilakukan nasabah ke platform aplikasi perbankan.

Dengan adanya fitur tersebut, nantinya nasabah yang ingin mengirimkan dana hanya perlu menggunakan nomor telepon atau e-mail sebagai pengganti nomor rekening nasabah yang dituju.

BI berharap fitur tersebut akan mampu mempermudah nasabah untuk melakukan transaksi. Pasalnya, nasabah tidak perlu lagi menggunakan nomor rekening yang lebih sulit diingat ketimbang nomor telepon atau alamat e-mail.

Baca juga: Revisi UMP DKI Jakarta Picu Polemik, Kemenaker Bakal Lakukan Mediasi

3. Lebih aman

Selain itu, BI-Fast juga diklaim lebih aman dari sistem pembayaran lainnya, sebab sudah dilengkapi dengan berbagai fitur pencegahan tindak kejahatan.

BI menyatakan, sistem pembayaran teranyar itu dilengkapi dengan sistem deteksi fraud, dan juga ada fitur integrasi anti pencucian uang. 

Dengan demikian, transaksi yang dilakukan melalui BI-Fast lebih aman dari sistem pembayaran lain.

Baca juga: Jelang Nataru 648.669 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com