“Di awal Mybamus berdiri, belum banyak brand baju muslim yang ada di Indonesia. Tapi sekarang, sepertinya brand baru lahir setiap harinya, menunjukkan bahwa pasar baju muslim itu sangat pesat perkembangannya," kata dia.
"Kalau dulu baju muslim identik dengan tunik panjang, komunitas anak muda muslim saat ini sudah lebih terbuka untuk mengenakan dan mempromosikan model busana yang lebih kasual dan edgy," sambung Selvi.
Baca juga: Revisi UMP DKI Jakarta Picu Polemik, Kemenaker Bakal Lakukan Mediasi
Hal ini pun menjadi tantangan bagi Mybamus untuk bisa terus menyediakan model busana yang sesuai dengan perkembangan pasar.
Mybamus saat ini fokus menyediakan baju kasual dengan bahan yang nyaman sehingga dapat dipakai sehari-hari. Sesuai dengan permintaan pasar, Mybamus juga menyediakan pilihan fesyen formal dan mewah saat mendekati hari raya seperti Lebaran.
Selvi berharap lebih banyak pengusaha muda bisa mengikuti jejak suksesnya dan bersama-sama mengembangkan pasar fesyen muslim di Indonesia melalui Lazada Amanah.
"Adanya e-commerce dengan kanal khusus kebutuhan muslim seperti Lazada Amanah memperbesar peluang kami memperluas pasar dengan jaringan e-commerce yang mencapai seluruh Indonesia. Apalagi, berbagai dukungan promosi dan kampanye, seperti festival belanja Harbolnas 12.12 yang sedang berlangsung saat ini, biasanya mendatangkan traffic dan penjualan yang jauh melebihi hari biasanya,” kata Selvi.
Baca juga: Ini 5 Resep Bisnis d’BestO Bisa Punya 300 Outlet
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.