Kedua fitur tersebut biasanya belum dimiliki oleh bank tradisional dalam kartu debet mereka, sehingga bisa dibilang inilah keunggulan bank digital dibandingkan bank tradisional.
Umumnya, fitur VISA digunakan oleh milenial untuk melakukan transaksi luar negeri, seperti membayar produk belanjaan yang dibeli di situs luar negeri, pembayaran Instagram dan Facebook Ads, serta pembayaran item dari game yang berbasis di luar negeri.
Fitur VISA bisa didapatkan pada bank digital secara gratis. Sedangkan umumnya di bank konvensional, fitur VISA baru bisa dinikmati ketika melakukan upgrade kartu atau mengganti kartu baru. Bahkan, bisa saja pemakaian fasilitas ini membutuhkan biaya tambahan atau persyaratan yang harus dipenuhi, seperti melakukan transaksi minimal dengan besaran tertentu.
Fitur e-card pada bank digital adalah salah satu fasilitas yang paling banyak digunakan oleh milenial. Biasanya, fitur ini digunakan untuk pembayaran autodebet, khususnya bagi milenial yang tidak memiliki kartu kredit.
Pada bank digital, fitur e-card diberikan dalam bentuk kartu debit digital atau bahkan dengan tambahan kartu fisik. Sejauh ini, ada juga bank digital yang memfasilitas penggunanya dengan mengirimkan kartu fisik.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, e-card dapat digunakan untuk transaksi autodebet. Contoh transaksi autodebet yang bisa digunakna milenial adalah untuk pembayaran pada aplikasi-aplikasi streaming seperti Spotify dan Netflix.
Secara keseluruhan, penggunaan bank digital oleh milenial masih terbatas, dan terkesan trivial.
Namun, tidak menutup kemungkinan trennya berbalik. Dengan semakin matangnya sistem dan infrastruktur bank digital, serta integrasi antara bank konvensional dan bank digital, akan ada perubahan preferensi penggunaan bank konvensional ke bank digital.
Apalagi, adanya bonus demografi usia milenial dan gen z maupun gen alpha - individu yang lahir pada 2010 ke atas - yang akan semakin melek teknologi, potensi bank digital masih sangat besar dan bisa digali lebih dalam.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangkap pasar milenial. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah integrasi rekening dengan bank konvensional. Dengan adanya integrasi, maka ketidakpraktisan akan terminimalisir, dan milenial tidak lagi harus melakukan top up untuk melakukan transaksi di bank digital.
Di sisi lain, adanya integrasi juga menolong gen z yang saat ini merasa tidak ada kebutuhan untuk membuat akun bank digital karena pendapatan yang masih minim. Lagipula, bila seluruh proses perbankan dan transaksi bisa dilakukan dalam 1 aplikasi, mengapa tidak?
*Joshua Farrel, peneliti pada Research & Analytiics KG Media
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.