Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Una Brands Siapkan Rp 500 Miliar Untuk Bawa UMKM ke Pasar Ekspor

Kompas.com - 22/12/2021, 11:25 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Startup agregator e-commerce, Una Brands, menyiapkan dana hingga Rp 500 miliar (atau setara 35 juta dollar AS) untuk membawa brand lokal Indonesia masuk ke pasar internasional.

Selain itu, Una Brands juga berencana menjadikan Indonesia sebagai strategic sourcing hub untuk memperluas basis supply chain untuk portofolio Una Brands lainnya.

Untuk itu, Una brands telah menandatangani perjanjian eksklusif dengan beberapa brand di Indonesia serta mentargetkan 12 hingga 15 brand untuk diakuisisi pada tahun 2022.

CEO dan Founder dari Una Brands Kiren Tanna menuturkan Indonesia merupakan salah satu prioritas utama Una Brands.

Baca juga: Bukalapak dan Microsoft Rilis E-Learning Platform untuk UMKM, Seperti Apa?

"Kami tidak hanya melihat peluang untuk mengakuisisi brand lokal terbaik tetapi juga membantu mereka untuk ekspansi di Indonesia dan global, serta menjadikan Indonesia sebagai strategic sourcing hub untuk portfolio kami lainnya di luar sourcing hub yang saat ini berada di China”, kata dia dalam keterangan resmi, Rabu (22/12/2021).

Una Brands adalah perusahaan rintisan (startup) agregator e-commerce yang memiliki lingkup usaha di wilayah pasar Asia-Pasifik. Sejak didirikan pada awal 2021, Una Brands telah hadir di 9 pasar, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Australia, China, India, Taiwan, Korea dan Jepang.

Hingga saat ini Una Brands telah mendapatkan total pendanaan senilai US$55 juta dari beberapa investor ternama, termasuk firma modal ventura Indonesia, Alpha JWC Ventures.

Menjelang 2022, Una Brands siap memasuki pasar Indonesia dan bekerja sama dengan brand-brand lokal potensial.

Dalam operasionalnya, Una Brands mengambil jalur akuisisi brand lokal yang selama ini telah eksis berjualan melalui jalur e-commerce seperti di Tokopedia, Lazada, Shopee, dan Shopify.

Setelah proses akuisisi, Una Brands melalui teknologinya akan mengoptimalkan kinerja brand (termasuk branding, pemasaran, supply chain, hingga fulfilment / logistik) serta memperluas target distribusi secara domestik maupun internasional dalam lingkup Asia Pasifik dan juga Amerika serta Eropa dengan target pertumbuhan 10x di nilai penjualan dan keuntungan.

"Model bisnis yang kami tawarkan bersifat fleksibel dan sangat menguntungkan bagi para pengusaha yang sedang mencari exit plan dari usaha mereka. Bagi pemilik brand lokal, tidak ada banyak pilihan exit dari bisnis mereka; misalnya, mengambil jalur ekspansi besar-besaran ke IPO pun umumnya sulit dicapai,” jelas Kiren.

Dengan komitmen investasi senilai Rp 500 miliar yang disiapkan, Una Brands berencana untuk mengakuisisi brand-brand lokal potensial yang memiliki proyeksi omzet bulanan minimal Rp 400 juta.

Baca juga: OCBC NISP dan KG Media Cari UMKM Jagoan Lokal Lewat Program #ONPreneurship

 

Sektor bisnis yang dibidik adalah kebutuhan sehari-hari, seperti kebutuhan rumah dan tempat tinggal, kecantikan dan perawatan tubuh, kebutuhan bayi, anak, dan hewan peliharaan, olahraga, serta kegiatan luar ruangan.

Namun, Una Brands juga tetap terbuka untuk mengakuisisi bisnis di luar kategori tersebut.

UMKM adalah punggung ekonomi Indonesia yang harus terus kita optimalkan. Sebagai investor dari dan dengan fokus di Indonesia, kami yakin Una Brands bisa membawa merek-merek terbaik Indonesia ke panggung global. Tak hanya itu, kami juga berharap gerakan Una Brands dapat menginspirasi generasi baru wirausaha di Indonesia untuk mulai mengejar mimpi mereka,” kata Jefrey Joe, Co-Founder & General Partner, Alpha JWC Ventures.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com