JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah bersama dengan produsen minyak goreng dan pengusaha ritel tengah menjalankan program penyediaan 11 juta liter minyak goreng kemasan sederhana seharga Rp 14.000 per liter.
Program yang dilakukan melalui skema operasi pasar itu dilakukan untuk menciptakan harga minyak goreng yang stabil, khususnya menjelang periode Natal dan Tahun Baru 2022.
Baca juga: Makin Mahal, Harga Minyak Goreng Naik Seminggu Sekali
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan, program yang sudah diinisiasi sejak November kemarin tersebut, akan terus dilaksanakan secara bertahap hingga pekan kedua Januari mendatang.
Baca juga: Kasus Penipuan Minyak Goreng Murah, Polisi Selidiki Aliran Dana Miliaran Rupiah
"Saat ini (program penyediaan 11 juta liter minyak) terus berjalan. Dan kita harapkan, targetnya minggu pertama atau minggu kedua Januari sudah tuntas program ini," ujar dia, secara virtual Rabu (22/12/2021).
Roy menjelaskan, penyediaan minyak goreng kemasan sederhana itu dilakukan secara bertahap untuk memastikan ketersediaan stok hingga awal tahun depan.
"Karena setelah tahun baru masih ada sebagian, baik yang beristirahat, dan lain sebagainya, yang tetap perlu kebutuhan akan minyak goreng," katanya.
Baca juga: Akhir Pekan, Minyak Goreng hingga Telur Ayam Kompak Naik
Selain itu, Roy menyebutkan, produsen minyak goreng meminta waktu yang cukup untuk melakukan produksi hingga pengiriman ke toko ritel.
Lebih lanjut Ia melaporkan, sampai dengan pekan keempat Desember, realisasi distribusi minyak goreng dengan harga terjangkau itu sudah mencapai kisaran 50 persen dari target yang ditentukan.
"Nilai penyalurannya sudah di atas 50 persen. Kita terus berproses," ujarnya.