Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transformasi Digital dan Pandemi Mengubah Pandangan Milenial terhadap Sektor Properti

Kompas.com - 22/12/2021, 15:58 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dunia property and technology (proptech) Indonesia siap menghadapi era disrupsi.

Meskipun pengembang apartemen melihat adanya peningkatan penjualan yang tinggi hingga lebih dari 90 persen sepanjang 2021, okupansi sektor perumahan sampai saat ini belum mencapai lebih dari 50 persen.

Di sisi lain, ada demografi besar yang belum terakomodasi oleh sektor perumahan, yaitu kaum milenial.

Indonesia memiliki lebih dari 63,5 juta milenial pada rentang usia 21-36 tahun dengan gaji rata-rata di bawah Rp 10 juta. Demografi ini diperkirakan akan mencapai 75 persen dari populasi usia produktif pada 2025.

Kekhawatiran muncul karena lebih dari 80 persen milenial tidak mampu membeli rumah.

Hal itu dikarenakan biaya uang muka atau down payment (DP) yang besar. Kekhawatiran lain adalah tidak bisanya memenuhi persyaratan pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR).

Ada tiga jenis properti yang tersedia untuk disewa, yakni guest house, apartemen, dan rumah.

Dulu, guest house merupakan satu-satunya pilihan untuk kaum milenial yang ingin hidup mandiri. Istilahnya, indekos.

Harga sewa yang relatif murah menjadi alasannya. Namun, pola ini mengalami perubahan.

Pandemi turut mendorong milenial untuk berpikir ulang menentukan hunian yang cocok untuk mereka.

Co-Founder Travelio Christina Suriadjaja mengatakan, saat ini milenial ingin punya pengalaman menyewa properti yang berbeda.

Mereka mendambakan proses pemesanan online dan instan, pembayaran secara cashless, layanan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, standar hidup yang lebih baik, kemudahan saat pindah, dan jadwal pembayaran yang fleksibel.

Itulah yang mendasari strategi Travelio sebagai pemberi layanan pengelolaan dan penyewaan properti untuk menawarkan produk layaknya serviced apartment versi terjangkau untuk milenial.

“Sebelum pandemi, Travelio melihat komposisi sebesar 70:30 dari penyewaan jangka menengah-panjang versus (vs) jangka pendek," ujarnya. 

Saat ini, menurutnya, year to date (YTD) 2021 berada pada rasio 92:8. Angka ini menunjukkan adanya pergeseran signifikan pada pola penyewaan jangka menengah-panjang, yakni 1 bulan hingga 1 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com