RUPSLB Jasa Marga, 3 Direktur Diberhentikan, Posisi Direktur Keuangan Diganti

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung Rabu (22/12/2021).

Pelaksanaan RUPSLB tersebut hanya mengagendakan satu mata acara yakni melakukan perubahan susunan pengurus.

Baca juga: Ada Rencana Ganjil Genap di Jalan Tol Saat Nataru, Ini Kata Jasa Marga

Di dalam RUPSLB ini, Donny Arsal yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga, kini telah digantikan posisinya oleh Ade Wahyu.

Selain itu, terdapat dua nama lainnya yang turut diberhentikan pada jabatan direksi Jasa Marga, yakni Enkky Sasono Anas Wijaya dan Arsal Ismail.

Baca juga: Ini Persiapan Jasa Marga Atasi Lonjakan Kendaraan Jelang Nataru 2022

"Mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Donny Arsal (Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko). Memberhentikan dengan hormat Enkky Sasono Anas Wijaya (Direktur Human Capital dan Transformasi), Arsal Ismail (Direktur Pengembangan Usaha)," Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru melalui siaran persnya, Rabu.

Baca juga: Bukan Cuma Jasa Marga, Ini Daftar Perusahaan Jalan Tol di Indonesia

Kemudian, dilakukan pengalihan tugas kepada Mohamad Agus Setiawan yang semula menjabat sebagai Direktur Bisnis menjadi Direktur Pengembangan Usaha. Lalu, Reza Febriano ditugaskan untuk menjadi Direktur Bisnis dan Bagus Cahya Arinta B menjadi Direktur Human Capital dan Transformasi.

Donny Arsal jadi Dirut Semen Indonesia

Sebagai informasi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada Selasa (21/12/2021) kemarin, menunjuk Donny Arsal sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Hal itu disepakati dalam RUPSLB yang digelar oleh Semen Indonesia.

Donny Arsal menggantikan posisi Hendi Prio Santoso yang dalam rapat itu disetujui pemberhentiannya sebagai Direktur Utama Semen Indonesia. Adapun Hendi telah diangkat Erick Thohir menjadi Direktur Utama Mining Industry Indonesia (MIND ID), Holding BUMN Pertambangan pada akhir Oktober 2021 lalu.