Pada tahun 2021 KHE pun menyiapkan infrastruktur penunjang konstruksi pembangunan PLTA Kayan Cascade. Total nilai investasi KHE untuk PLTA ini mencapai 17,6 miliar dollar AS untuk lima bendungan.
Ia mengatakan, target PLTA Kayan sesuai perencanaan awal perusahaan, yaitu konstruksi bendungan 1 mulai dikerjakan pada 2022, pararel dengan pengerjaan bendungan selanjutnya setiap satu sampai dua tahun.
Rencananya bendungan 1 PLTA Kayan selesai di 2025 dan tahap commercial operation date (COD) di 2026, yang juga pararel COD setiap dua tahun berikutnya oleh bendungan lainnya. Dengan demikian, total membutuhkan 10 tahun pembangunan hingga 5 proyek bendungan tersebut rampung dan beroperasi.
"Jika semua perizinan beres, kita optimis selesai sesuai target dan berjalan optimal," kata Khaerony.
Pembangunan PLTA di lima proyek bendungan tersebut diperkirakan menghasilkan energi hijau sekitar 9.000 megawatt (MW), yang akan dialirkan ke Kawasan Industri Hijau dan Pelabuhan Internasional Tanah Kuning-Mangkupadi.
Adapun KHE telah bekerja sama dengan PT Pelabuhan Internasional Indonesia (PII) dan PT Indonesia Strategis Industri (ISI), pengelola yang sudah mendapatkan izin usaha kawasan industri. ISI sendiri merupakan salah satu pengelola Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Hijau Tanah Kuning.
Maka setelah semua persiapan selesai, ISI akan segera melakukan groundbreaking pembangunan kawasan industri tersebut.