Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diprediksi Melemah, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 23/12/2021, 08:00 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada Kamis (23/12/2021). IHSG Rabu (22/12/2021) ditutup negatif di level 6.529,59 atau turun 24,71 poin (0,38 persen).

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, hari ini IHSG berpeluang melemah. Secara teknikal candlestick membentuk long black body mengindikasikan tren pelemahan akan kembali terjadi.

“IHSG diprediksi melemah. Pergerakan diperkirakan masih akan cukup terbatas dikarenakan minimnya sentimen dalam negeri dan kekhawatiran akan Covid Omicron di AS dan Eropa,” kata Dennies melalui rekomendasinya.

Baca juga: Saham Garuda Indonesia Berpotensi Delisting, Analis: Pelaku Pasar Terus Memantau

Dennies memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak resistance di level 6.613 hingga 6.571, support pada resistance 6.508 hingga 6.487.

Hal senada juga disampaikan oleh Analis Panin Sekuritas William Hartanto yang mengatakan, hari ini IHSG akan menguji support di level 6.481, dan pergerakannya akan cenderung melemah.

“IHSG mulai menguji support 6.481. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 6.481 - 6.600,” kata William.

Setali tiga uang, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai pelemahan IHSG akan dipengaruhi oleh sentimen domestik, terkait normalisasi kebijakan moneter di negara maju tentunya akan memberikan dampak secara global, terutama negara-negara yang sangat rentan.

“Indonesia yang masih masuk dalam 10 negara rentan Taper Tantrum yang diterbitkan oleh Nomura Holding. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah terbatas dan ditradingkan pada 6.484 – 6.579. Ada potensi penguatan, namun tidak akan banyak. Tetap berhati hati dan cermati setiap sentimen yang ada,” kata Maximilianus.

Baca juga: BEI Perluas Akses Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas

Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain:

1. Pilarmas Investindo

BBCA last price 7.325, support 7.250, resistance 7.750
MTLA last price 398, support 384, resistance 414, TP 450, Exit 380
BBNI last price 6.625, support 6.450, resistance 6.800, TP 6.350 - 6.450, Exit 4.550 - 6.750

2. Artha Sekuritas

MLPL entry level 394 – 404, TP 424 - 438, stop loss 390.
SMRA entry level 850 – 870, TP 900 - 920, stop loss 840.
TOWR entry level 1.125 – 1.150, TP 1.190 – 1.215, stop loss 1.110.

3. Panin Sekuritas

AVIA rekomendasi beli 900 – 910, TP 950 – 1.000, stop loss <875.
MEDC rekomendasi speculative buy and hold selama harga di atas 470, TP 525 – 560
MNCN rekomendasi speculative buy and hold selama harga di atas 900, TP 990 – 1.050.

Baca juga: 25 Perusahaan Masih Antre Catatkan Saham di BEI, Prospek IPO 2022 Diprediksi Cerah

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com