Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: 1,7 Miliar Penduduk Dunia Belum Punya Akses ke Sektor Keuangan

Kompas.com - 23/12/2021, 09:45 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan sebanyak 1,7 miliar penduduk dunia belum mempunyai akses pada sektor keuangan, sehingga salah satu agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia adalah mendorong inklusi ekonomi dan keuangan.

"Di negara berkembang, sebanyak 67 persen penduduknya itu belum punya akses, bahkan di negara maju 94 persen, apalagi kelompok wanita dan kelompok muda. Inilah kenapa sesuai arahan Presiden, inklusi ekonomi dan keuangan adalah salah satu agenda prioritas," kata Perry seperti dikutip dari Antara, Kamis (23/12/2021).

Dorongan inklusi ekonomi dan keuangan khususnya bagi kelompok penduduk yang selama ini belum terlayani secara baik di dalam keuangan, dengan tujuan mendorong produktivitas, kapasitas, dan akses keuangan.

Baca juga: Sri Mulyani: Inklusi Keuangan Perempuan Indonesia Lebih Rendah dari Laki-laki

Menurut Perry, ada tiga hal yang harus dilakukan untuk mencapai inklusi ekonomi dan keuangan, yakni digitalisasi pelayanan jasa keuangan, diversifikasi produk layanan jasa keuangan melalui digitalisasi yang tidak terbatas pada kredit, tetapi menyentuh berbagai layanan jasa produk keuangan, serta meningkatkan kapasitas UMKM, wanita, dan milenial.

"Banyak negara berkembang, termasuk Indonesia, melakukan upaya seperti Gernas Bangga Buatan Indonesia bisa mendorong UMKM. Contoh ini akan kami angkat menjadi suatu output bagaimana kami mendorong digitalisasi, mengimplementasikan kebijakan nasional, meningkatkan pelayanan produk keuangan, dan model bisnis untuk mendorong inklusi ekonomi dan keuangan," ucap dia.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan Indonesia sebagai negara berkembang, negara terbesar ASEAN, negara dengan ekonomi yang dianggap relatif stabil dengan sistem politik budaya yang stabil, dalam Presidensi G20 akan ikut mendukung atau membantu membentuk berbagai kebijakan yang pengaruhnya ke seluruh dunia.

Baca juga: Jalan Panjang OJK Mencapai Inklusi Keuangan 90 Persen

"Bank Sentral dengan para Menteri Keuangan akan bertemu dan bicara bagaimana supaya setiap negara mendesain kebijakan ekonominya untuk pulih. Dengan demikian jika ekonomi global pulih akan memberikan efek rambatan ke berbagai negara," tutur Sri Mulyani.

Ia menambahkan, dampak pemulihan global bagi masyarakat Indonesia adalah melalui ekspor, sehingga jika ekonomi global tumbuh tinggi, ekspor Indonesia juga akan tumbuh tinggi.

Implikasinya, berbagai pendapatan negara pun akan semakin tumbuh signifikan seperti saat ini di mana penerimaan pajak tumbuh lebih dari 18 persen, penerimaan bea cukai tumbuh lebih dari 24 persen, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tumbuh lebih dari 23 persen.

"Jadi dampaknya ekonomi Indonesia akan meningkat atau tumbuh dari sisi kegiatan ekspor, harga komoditas, dan itu pengaruhnya kepada para pelaku ekonomi dan masyarakat," ujar Sri Mulyani. (Agatha Olivia Victoria)

Baca juga: OJK: Inklusi Keuangan Dapat Menjadi Mensin Pendorong Pemulihan Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com