Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Aneka Strategi Bisnis VIVA Dorong Kinerja di Tahun 2022

Kompas.com - 23/12/2021, 14:36 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 5,3 persen menjadi Rp 920,3 miliar di Semester I 2021 dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 874,1 miliar.

Managing Director VIVA Arief Yahya mengatakan, pertumbuhan kinerja tersebut ditopang oleh performa dua stasiun TV FTA, yakni ANTV dan tvOne. Arief menilai, sektor digital di masa depan sangat potensial untuk dikembangkan.

“Kami menyadari, digital adalah masa depan, hal ini terlihat dengan pertumbuhan penetrasi internet secara eksponensial di masa pandemi Covid-19. Oleh karenanya, kami akan terus mengembangkan portfolio digitalnya,“ kata Arief secara virtual, Kamis (23/12/2021).

Baca juga: Semester I 2017, Pendapatan VIVA Tumbuh 9 Persen

Arief mengatakan, sinergi digital antara follower-content creator dan juga meningkatkan engagement dan berkontribusi menambah jangkauan pemirsa muda (millennials dan centennials).

Pada bisnis ANTV, sinergi dengan Viva Digital Venture Company (VDVC) memperkuat eksistensi ANTV di platform digital dengan kenaikan subscriber pada YouTube Channel ANTV menjadi 2,8 juta subs atau tumbuh 20 persen tahun ini.

Baca juga: Ini 3 Alasan Erick Thohir Hengkang dari VIVA

Sementara itu, tvOne juga terus mengembangkan platform digitalnya baik tvOne Connect, tvOnenews.com, maupun kanal YouTube Channel tvOnenews guna meningkatkan engagement dengan pemirsa millenials dan gen Z.

Melalui VDVC, VIVA juga mengembangkan 2 portfolio utama yaitu digital publisher dan Over The Top (OTT). Pengembangan bisnis digitalnya VDVC, menggunakan konsep social commerce OTT yang menitikberatkan pada Content, Community dan Commerce (Triple C).

“Triple C dimulai dari memproduksi konten video sesuai dengan minat spesifik pengguna yang akan membentuk suatu komunitas sehingga kedepannya dapat menciptakan suatu market e-commerce,’’ imbuh Arief Yahya.

Di sisi lain, pengembangan bisnis digital di bidang video OTT VDVC 1st Party Platform dengan konsep social commerce sudah mencapai tahap Minimum Viable Product dan ditargetkan akan diluncurkan beta version di kuartal II tahun 2022 dan peluncuran resmi di kuartal III 2022.

 

Terkait dengan Analogue Switch Off (ASO) rencananya akan diimplementasikan pada 2 November 2022.

Hal ini sebagaimana diamanatkan Undang- Undang Cipta Kerja, ANTV dan tvOne sebagai penyelenggara MUX di 16 provinsi dengan 38 wilayah layanan siaran telah mencadangkan dana sebesar Rp 201 miliar untuk belanja modal pembangunan infrastruktur MUX dan siap mensukseskan tahapan ASO.

“Mengantisipasi persaingan TV FTA yang semakin ketat pasca ASO, VIVA berkolaborasi dengan berbagai content creator termasuk VIA dalam penyediaan konten di berbagai platform untuk menarik minat masyarakat,”tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com