JAKARTA, KOMPAS.com - Uni Emirat Arab (PEA) menawarkan kerja sama penempatan tenaga kerja profesional dan pemagangan kepada Pemerintah Indonesia.
Tenaga kerja yang banyak dibutuhkan yakni perawat, paramedis, dan asisten kesehatan dengan standar kualifikasi yang telah ditetapkan negara tersebut.
"Mereka perlu banyak tenaga kerja perawat dan paramedis. Ini bisa dikerja samakan nantinya, baik skema penempatan maupun pemagangan," ujar Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Muhammad Ali Hapsah, di Dubai, dalam keterangan tertulis, Kamis (23/12/2021).
Baca juga: Garudafood Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA Hingga S1
Untuk menangkap peluang kerja dari Uni Emirat Arab tersebut, pihaknya memiliki dua opsi.
Pertama, untuk meningkatkan standar tenaga kerja yang dibutuhkan Uni Emirat Arab, pihaknya menawarkan kerja sama peningkatan kompetensi para calon tenaga kerja agar mampu memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan sebelum penempatan.
Menurutnya, keterampilan yang perlu ditingkatkan para calon pekerja migran Indonesia (PMI) adalah selain kemampuan dasar Bahasa Inggris, juga kemampuan teknis.
Setelah sesuai kriteria yang diinginkan maka calon PMI ini baru dapat dikirim ke Uni Emirat Arab.
Baca juga: Lowongan ODP Bank Mandiri Taspen untuk S1-S2, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Opsi kedua lanjut Ali, yakni merekrut tenaga kerja yang secara persyaratan dasar sudah terpenuhi, tetapi belum sampai pada level yang diharapkan di negara Uni Emirat Arab. Para tenaga kerja itu dibawa ke Uni Emirat Arab sebagai peserta magang hingga kompetensinya mencapai level yang dibutuhkan.
"Ketika sudah mencapai level yang diinginkan, barulah dikonversi menjadi pekerja permanen. Tadi kami sudah sepakat, dan meminta Ambassador untuk membicarakan dengan Menteri Kesehatan di UEA untuk merealisasikan rencana kerja sama tersebut," ujarnya.
Baca juga: Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Tertarik?
Langkah selanjutnya, kata Ali, tinggal Dubes Indonesia di Uni Emirat Arab mengkomunikasikan rencana kerja sama ini kepada pihak terkait di sana agar segera mungkin ditindaklanjuti melalui skema pemagangan atau penempatan tenaga kerja.
"Prinsipnya ini menjadi bagian yang perlu dibicarakan lebih lanjut di Indonesia karena baik skema magang maupun penempatan, keduanya menggunakan visa kerja. UEA tidak kenal visa training. Nah, kita perlu arahan pimpinan di Kemenaker terkait hal ini, magang dengan menggunakan visa kerja," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.