JAKARTA, KOMPAS.com - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel siap menerapkan sejumlah strategi bisnis seperti merger, akuisisi, ekspansi dan efisinesi untuk meraih pertumbuhan kinerja yang positif pada tahun-tahun mendatang.
Baca juga: Analis Perkirakan Mitratel Semakin Kinclong Tahun Depan
Menurut Piyush Choudhary dan Rishabh Dhancholia, analis HSBC Global Research dalam laporan riset yang diumumkan baru-baru ini, memproyeksikan kinerja Mitratel akan tumbuh positif pada tahun 2022.
Baca juga: Layanan 5G Diprediksi Menopang Kinerja Mitratel, Simak Rekomendasi Saham MTEL
"Pendapatan Mitratel kami perkirakan akan mencapai Rp 7,94 triliun pada tahun 2022 atau meningkat sekitar 14,41 persen dibandingkan dengan proyeksi pendapatan Mitratel hingga akhir tahun 2021 yang sebesar Rp 6,94 triliun," ujar kedua analis dalam siaran pers, Jumat (24/12/2021).
Baca juga: DIprediksi Akan Akuisisi Menara Lagi, Simak Analisis dan Proyeksi Saham Mitratel
Piyush dan Rishabh memperkirakan, laba operasi Mitratel juga akan naik 6,18 persen menjadi Rp 3,09 triliun pada tahun 2022, dari estimasi laba pada tahun 2021 sebesar Rp 2,91 triliun.
Adapun laba bersih Mitratel diproyeksikan bakal tumbuh 22,52 persen, menjadi Rp 1,85 triliun pada 2022 dibandingkan dengan perkiraan capaian laba Prrseroan hingga akhir tahun 2021 sebesar Rp 1,51 triliun.
Baca juga: Kominfo Pinjam Lahan 14 Pemda hingga 10 Tahun, untuk Bangun 7.904 Menara BTS di Daerah 3T
Piyush dan Rishabh mengungkapkan, sebagai perusahaan menara dengan kepemilikan 28.030 menara, Mitratel diyakini siap mencapai pertumbuhan organik yang cepat. Apalagi, Mitratel memiliki hubungan yang erat dengan Telkomsel, operator jaringan seluler (MNO) terbesar di Indonesia.
Anak perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) itu, juga dinilai memiliki potensi kolokasi yang lebih tinggi jika dibandingkan perusahaan sejenis. Hal itu antara lain karena lokasinya yang khas, dimana 57 persen di antaranya berada di luar Jawa.
Selain itu, Mitratel memiliki potensi kapasitas yang lebih tinggi, karena rasio tenancy-nya lebih rendah dibandingkan perusahaan sejenis.
“Perluasan cakupan MNO dan densifikasi jaringan akan mendorong pertumbuhan organik MTEL,” kata Piyush dan Rishabh.
Sebagai informasi, pertumbuhan anorganik MTEL positif di tahun sebelumnya, perseroan membeli 13.965 menara pada 2019-2021.
Pun demikian dengan neraca Mitratel yang mencatatkan biaya utang yang relatif rendah, arus kas yang kuat, serta pengalamannya melakukan akuisisi yang menawarkan sinergi, memposisikan Mitratel untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan anorganik ke depan.
Di sisi lain, Mitratel juga diuntungkan dengan pesanan built-to-suit (B2S) dari Telkomsel yang memiliki jangkauan jaringan terluas, termasuk memimpin pasar di wilayah di luar Jawa. Adapun rekam jejak pertumbuhan organik portofolio menara B2S diperluas menjadi 12.893 per Juni 2021.
“Mitratel akan terus mendapat manfaat dari pertumbuhan organic yang didorong oleh perluasan cakupan di wilayah di luar Jawa oleh MNO lain dan kebutuhan kapasitas operator seiring lonjakan permintaan data,” jelas keduanya.
2.700 menara B2S hingga 2023
Di tahun 2020 hingga tahun 2023, MTEL juga diperkirakan akan menambah 2.700 menara B2S. Secara khusus, perusahaan mengakuisisi 13.965 menara selama 2019-2021 sehingga portofolio menara anorganik menjadi 15.137 menara (54 persen dari portofolio menara).
“Mitratel akan terus menjajaki akuisisi menara. Dengan arus kas yang kuat serta pengalaman dalam melakukan akuisisi, membuat Mitratel berada pada posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan anorganik. Kami juga memperkirakan Mitratel akan mengakuisisi 6.000 menara lagi selama 2022-2023,” kata kedua analis itu.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.