Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Bandara Halim Perdanakusuma yang Ditutup Mulai 1 Januari

Kompas.com - 25/12/2021, 12:26 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Bandara Halim Perdanakusuma ditutup mulai 1 Januari 2022. Kenapa Bandara Halim ditutup dan bagaimana sejarah berdirinya bandara tersebut?

Bandara Halim Perdanakusuma terletak di Provinsi DKI Jakarta. Halim Perdanakusuma adalah Bandar Udara milik Indonesia yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (AP II).

Selain melayani penerbangan komersial, bandara ini juga digunakan sebagai markas Komando Operasi Angkatan Udara I (Koops AU I) TNI-AU.

Baca juga: Menhub: Bandara Juanda Siap Buka Pintu Kedatangan Internasional

Dikutip dari laman resmi www.angkasapura2.co.id, sebelumnya Bandara Halim Perdanakusuma bernama Lapangan Terbang Cililitan.

Pada abad ke-17, daerah Cililitan merupakan sebuah tanah partikelir yang dimiliki oleh Pieter van der Velde. Tanah tersebut dinamakan Tandjoeng Ost.

Lapangan Terbang pertama di Batavia

Cikal bakal Bandara Halim Perdanakusuma berawal ketika sebagian tanah Tandjoeng Ost dijadikan sebuah lapangan terbang pertama di kota Batavia sekitar tahun 1924.

Lapangan terbang tesebut dinamakan Vliegveld Tjililitan (Lapangan Terbang Tjililitan). Pada tahun yang sama, lapangan terbang ini menerima kedatangan pesawat dari Amsterdam yang kemudian menjadi penerbangan internasional pertama di Hindia Belanda.

Baca juga: Jejak Bandara Internasional Pertama Indonesia di Kemayoran

Sebelum mendarat di Cililitan, pesawat Fokker ini memerlukan waktu cukup lama di perjalanan. Karena pernah jatuh dan mengalami kerusakan di Serbia hingga harus didatangkan suku cadang dari pabriknya di Amsterdam.

Lapangan terbang ini juga turut andil dalam peresmian Bandar Udara Internasional Kemayoran yaitu dengan cara menerbangkan pesawat berjenis Douglas DC-3 menuju Kemayoran yang baru saja diresmikan.

Lapangan terbang Cililitan diserahkan ke Indonesia

Pada tanggal 20 Juni 1950, Belanda sepenuhnya menyerahkan lapangan terbang yang dikenal dengan sebutan Lapangan Terbang Cililitan ini kepada pemerintah Indonesia.

Ketika itu lapangan terbang ini langsung dipegang oleh AURI dan dijadikan pangkalan udara militer. Dari serah terima ini akhirnya nama Lapangan Terbang Cililitan berubah.

Baca juga: Bukan Garuda, Ini Maskapai Penerbangan Pertama Milik Indonesia

Bertepatan dengan 17 Agustus 1952, lapangan terbang ini berganti nama menjadi Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma untuk mengenang almarhum Abdul Halim Perdanakusuma yang gugur dalam menjalankan tugasnya.

Penerbangan sipil di Bandara Halim

Di samping sebagai pangkalan militer, Bandara Halim juga digunakan sebagai bandar udara sipil utama di kota Jakarta bersamaan dengan Bandara Kemayoran.

Pada tahun 1974, bandar udara ini harus berbagi penerbangan internasional dengan Kemayoran karena padatnya jadwal penerbangan disana.

Halim juga sempat ditunjuk menggantikan peranan Kemayoran yang semakin padat. Namun hasilnya justru tertuju kepada pembangunan sebuah bandar udara baru di daerah Cengkareng. Kelak bandar udara tersebut dinamakan Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta.

Baca juga: Sejarah Jembatan Suramadu: Digagas Soeharto, Dibangun Megawati, Diresmikan SBY, Digratiskan Jokowi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com