Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Streaming Data, Apa Manfaatnya bagi Pengusaha?

Kompas.com - 25/12/2021, 20:18 WIB
Imalay Naomi Lasono,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Era big data memunculkan peluang bisnis dari pemanfaatan data. Perusahaan berbasis teknologi, terutama, jadi salah satu bidang yang paling banyak bermunculan.

Meski demikian, bukan berarti peluang bisnis memakai data hanya dapat digunakan oleh bidang tertentu. Faktanya, hampir seluruh lini dan bidang bisnis dapat memanfaatkannya.

Mempertimbangkan fenomena dan berharganya data, banyak perusahaan mulai mengkaji untuk menyiapkan infrastruktur pengelolaan data dengan risiko paling kecil. Dalam beberapa tahun lalu, server dipilih menjadi alternatif.

Akan tetapi, server dianggap kurang fleksibel. Belakangan, storage berbasis cloud mulai jadi favorit. Terlebih, kini ada layanan datastream atau juga dikenal sebagai teknologi streaming data yang langsung bisa dimanfaatkan lewat layanan cloud storage seperti yang disediakan Google.

Sebagai informasi, Gogle memperkenalkan layanan tersebut dalam konferensi virtual Google Cloud Summit yang diselenggarakan pada kuartal kedua 2021. Kini, layanan datastream Google tersedia untuk umum.

Layanan tersebut memungkinkan penggunanya untuk mengambil data dari berbagai sumber. Data dapat dipakai, diolah, disimpan, diproses, dan dianalisis secara real-time.

Dengan memanfaatkan layanan cloud milik Google, berarti pengguna dapat memproses data tersebut lewat layanan storage.

Ilustrasi menglah data digital.FREEPIK Ilustrasi menglah data digital.

Dengan begitu, proses sinkronisasi dan pengolahan data dalam jumlah besar dapat dilakukan secara sederhana dan cepat.

Pada awalnya, layanan itu diuji coba pada beberapa perusahaan. Salah satunya, jaringan toko grosir raksasa Amerika Serikat, Schnuck Markets, yang punya 111 toko di berbagai wilayah.

Datastream memastikan jaringan mereka bisa menyediakan data operasional yang berjumlah miliaran dapat diolah secara cepat.

Pihak perusahaan juga dapat mengidentifikasi perubahan data, lalu mengekspor informasi baru atau yang telah diperbarui tersebut ke Google Cloud Storage. Memakai layanan ini, perusahaan tak lagi memerlukan server.

Peluang bagi pengusaha cerdas

Layanan datastream milik Google membuat database dari sumber apa pun seperti Oracle dan MySQL, misalnya, dapat dialirkan langsung ke cloud storage milik perusahaan.

Pada praktiknya, layanan tersebut memiliki beberapa fungsi. Pertama, mereplikasi dan sinkronisasi data dengan latensi minimal.

Ilustrasi data cloud.FREEPIK/RAWPIXEL.COM Ilustrasi data cloud.

Kedua, memperbesar atau memperkecil storage dapat dilakukan dengan mudah tanpa server.
Pernahkah Anda mempertimbangkan kebutuhan storage dengan memperhitungkan volume data perusahaan?

Dengan layanan ini, sewaktu-waktu Anda perlu memperbesar atau memperkecil volume data dapat dilakukan secara fleksibel tanpa pusing harus mengurus infrastrukturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com