Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Minder, Ini Keuntungan Bekerja di Perusahaan Kecil

Kompas.com - 26/12/2021, 13:04 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bekerja di perusahaan kecil terkadang membuat seseorang merasa minder. Terutama saat sedang bertemu karyawan lain yang berstatus pekerja BUMN atau perusahaan multinasional.

Apakah kamu mengalaminya? Sama seperti di dunia kerja. Ketika kamu dari perguruan tinggi swasta, namun dikeliling teman dari perguruan tinggi negeri (PTN).

Terasa sangat kecil dan bertanya, apakah kamu mampu bersaing dengan mereka yang selalu dicap pintar karena merupakan lulusan PTN.

Padahal nyatanya tidak demikian. Bekerja di perusahaan kecil memiliki keuntungan yang mungkin saja tidak didapatkan ketika kamu bekerja di perusahaan besar.

Baca juga: Ini Rest Area yang Sediakan Layanan Kesehatan Selama Periode Libur Natal dan Tahun Baru

Berikut keuntungan bekerja di perusahaan kecil, seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Saling mengenal satu sama lain

Karyawan di perusahaan kecil umumnya berjumlah sedikit. Mungkin kurang dari 50 orang dengan kantor yang bertempat di sebuah ruko dua atau tiga lantai.

Karena jumlah karyawan yang tidak banyak ini, semua orang saling mengenal satu sama lain. Pun dengan rekan kerja lintas divisi.

Kamu dapat mengenali wajah, nama, dan divisi rekan kerja dengan baik. Mulai dari level atasan sampai pekerja bersih-bersih sekalipun tahu.

Bahkan saking dekatnya, satu sama lain sudah seperti keluarga kedua. Keakraban dan kekeluargaan lebih kental terasa dibanding bekerja di perusahaan besar.

Misalnya, ketika ada seseorang menanyakan si A kepadamu, kamu bisa langsung tahu. Si A, bagian marketing, ada di lantai 3.

Beda dengan bekerja di perusahaan besar, berkantor di gedung tinggi. Bisa sampai 15 lantai atau lebih, kamu akan kesulitan mengetahui dan mengenali rekan kerja lintas divisi satu per satu.

Baca juga: Naik Rp 500, Ini Tarif Tol Simpang Tomang-Tangerang-Cikupa

2. Jarang terjadi "sikut-sikutan"

Bekerja di perusahaan kecil bisa menjadi berkah tersendiri bagi karyawannya. Karena lingkungan kerja terbatas, membuat jarang terjadi "sikut-sikutan".

Sebab, atasan bisa menilai sendiri siapa yang pantas dan tidak pantas untuk diapresiasi kinerjanya. Atasan sangat mudah mengawasi, karena anggota tim yang sedikit.

3. Peluang yang besar untuk berkembang

Merangkap dua jabatan sekaligus di perusahaan kecil sangat mungkin terjadi. Atau satu jabatan memegang beberapa pekerjaan.

Misalnya seorang digital marketing, bukan hanya menjalankan pemasaran berbasis online, tetapi juga ditugaskan menulis konten SEO, social media analysis, sampai mengambil peran copywriting.

Itu karena perusahaan hanya memiliki tim kecil. Namun demikian, selain kamu bisa mendapatkan banyak ilmu untuk menambah keterampilan atau keahlian, juga mempunyai kesempatan karier berkembang dengan cepat.

Dari staf biasa, diangkat menjadi manajer seiring kemajuan perusahaan yang membutuhnya lebih banyak sumber daya manusia. Jadi, jangan hanya dilihat satu sisi, capek dengan banyaknya pekerjaan yang menjadi bagianmu, tetapi ada sisi positif yang akan kamu terima.

Baca Juga: Kapan Anda Harus Menolak Tawaran Freelance?

4. Karier cepat melejit

Bagi seorang karyawan yang bekerja di perusahaan besar, mungkin butuh waktu dua sampai empat tahun untuk diangkat menjadi supervisor. Namun di perusahaan kecil, bisa jadi kurang dari itu dan langsung dipercaya sebagai asisten manajer.

Alasannya karena kontribusi setiap karyawan lebih mudah dilihat, mengingat ukuran perusahaan yang masih kecil. Ketika kamu memiliki kapabilitas, maka apresiasi dalam bentuk promosi pasti ada.

Apalagi kalau kamu berkinerja bagus, tugas selalu selesai tepat waktu, mencapai target, meningkatkan relasi dengan rekan kerja lain. Kariermu pasti cepat meroket.

5. Gaji lumayan besar

Siapa bilang gaji di perusahaan kecil selalu kecil, dan gaji di perusahaan besar selalu besar? Belum tentu. Ada yang kebalikannya.

Beberapa perusahaan kecil ada yang memberi gaji lebih besar dibanding perusahaan besar asal sesuai dengan kontribusimu.

Jika kerjamu baik, bisa langsung nego gaji setelah enam bulan bergabung di perusahaan. Berbeda dengan perusahaan besar, kenaikan gaji umumnya setahun sekali berdasarkan penilaian kinerja.

Baca juga: Resmi Naik, Tarif Tol Jakarta-Tangerang Terbaru Berlaku Mulai Hari Ini

6. Mengasah kreativitas

Di perusahaan kecil, kamu dituntut untuk kreatif dalam bekerja. Artinya, kamu membuat aturan sendiri terkait tata cara menyelesaikan tugas asal tidak merugian rekan kerja lain dan perusahaan.

Berbeda dengan perusahaan besar, karena standar kerjanya (SOP) sudah mutlak. Ketika kamu diberi tanggung jawab, maka rutinitasmu hanya sebatas tanggung jawab tersebut.

Jika SOP dilanggar, kamu bisa diberi surat peringatan oleh atasan. Jika kamu ingin bekerja sambil berkreasi, tidak ada salahnya untuk melirik perusahaan kecil.

Kamu Bisa Sukses Bekerja di Manapun

Bekerja di perusahaan kecil atau besar, pasti ada keuntungan dan kerugian masing-masing. Pilihan tergantung pada dirimu.

Kesuksesan dapat diraih saat bekerja di manapun selagi kamu mau bekerja keras, pantang menyerah, inovatif, kreatif, serta profesional.

Baca juga: Langkah Erick Thohir Bongkar Pasang Direksi dan Komisaris 9 BUMN di Akhir Tahun

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com