Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Hidup Nyaman meski Gaji Dipotong

Kompas.com - 26/12/2021, 16:00 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemotongan gaji bisa disebabkan banyak hal sesuai aturan perusahaan. Apakah karena tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan, datang terlambat ke kantor, atau sebagai dampak keuangan perusahaan yang memburuk.

Gaji dipotong memang menyakitkan. Sebab, itu artinya penghasilanmu berkurang, sementara pengeluaran tetap harus dibiayai secara penuh.

Dalam situasi seperti ini, perlu cara cerdas untuk menyiasati keuangan agar hidup tetap aman dan nyaman. Begini tipsnya, seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Membuat daftar prioritas pengeluaran

Begitu gaji dipangkas perusahaan, segera susun daftar pengeluaran terbaru yang disesuaikan dengan penghasilan. Itu artinya, kamu harus memprioritaskan kebutuhan pokok dibanding keinginan.

Baca juga: Ini Rest Area yang Sediakan Layanan Kesehatan Selama Periode Libur Natal dan Tahun Baru

Kebutuhan pokok tersebut meliputi, makan dan minum, perlengkapan cuci dan mandi, ongkos transportasi, membayar tagihan bulanan, membayar cicilan utang, memberi uang bulanan orangtua, serta biaya pendidikan anak dan uang jajannya.

Tunda dulu belanja yang sifatnya keinginan, seperti beli baju dan sepatu baru, ganti gadget, liburan ke luar negeri. Untuk hiburan, tetap harus dibatasi. Misalnya dalam sebulan, hanya satu kali nonton bioskop

Kamu masih tetap hidup enak walaupun gaji dipotong, dan tanpa mengorbankan kebutuhan yang utama, yakni biaya sehari-hari.

2. Tetap alokasi dana darurat, tabungan atau investasi

Hidup enak walaupun gaji dipotong bukan berarti hanya memikirkan hari ini, tetapi juga ke depan. Meski penghasilan berkurang, kamu tetap harus menyisihkan uang untuk keperluan dana darurat, serta tabungan atau investasi.

Dana darurat dikumpulkan untuk menghadapi kondisi gawat atau keadaan mendesak. Jaga-jaga kalau pemotongan gaji berlangsung lebih lama atau malah kena PHK. Sedangkan tabungan atau investasi dialokasikan untuk persiapan masa depan.

Biarpun kamu harus menunda keinginan, namun terpenting adalah bisa hidup enak di masa tua karena memiliki finansial yang stabil dari kebiasaan menabung atau investasi.

Baca juga: SP BUMN Sindir Pegawai Pertamina: Sudah Gaji Tinggi, Masih Mau Mogok

3. Lakukan aktivitas menyenangkan di rumah

Hidup enak tidak selalu identik dengan pergi ke luar untuk makan di restoran, pergi ke mal borong pakaian branded, liburan rutin ke luar kota atau ke luar negeri. Di rumah pun kamu tetap bisa hidup enak.

Salah satu caranya melakukan aktivitas menyenangkan yang menjadi hobimu, seperti memasak makanan kesukaan, nonton film atau drama korea, membaca buku, berkebun, bernyanyi, dan sebagainya.

Tidak terlalu sering ke luar rumah justru menghindari pengeluaran tidak terencana. Mengamankan isi dompet agar cukup sampai akhir bulan.

Baca Juga: Pengeluaran Lebih Besar dari Penghasilan, Harus Bagaimana?

4. Kerja sampingan atau bisnis sampingan

Jika kamu ingin bisa memenuhi kebutuhan sekaligus keinginan di saat gaji dipotong, tentunya harus mampu meningkatkan penghasilan. Kamu perlu mencari uang tambahan dengan cara bekerja sampingan.

Bekerja sampingan seperti menjadi tenaga paruh waktu atau freelancer, membuat vlog atau konten yang mampu mendatangkan pundi-pundi uang.

Cari pekerjaan sampingan yang sesuai dengan passion dan waktumu. Manfaatkan waktu sepulang kerja atau hari libur untuk melakukan pekerjaan sampingan.

Kamu juga bisa bisnis sampingan, seperti jualan online maupun menyewakan mobil atau motor untuk memperoleh pendapatan pasif. Ini yang dinamakan barang bekerja buat kamu.
Jadi sambil tidur pun, uang mengalir ke kantong. Dengan begitu, kamu bisa hidup enak tanpa perlu memangkas pengeluaran berlebihan.

5. Belanja barang murah, tapi berkualitas

Gaji dipotong tapi tetap ingin belanja? Boleh saja, asalkan menggunakan trik cerdik. Kamu dapat belanja barang murah, namun tetap berkualitas dan tidak menghilangkan fungsinya.

Sebagai contoh, belanja barang bekas, barang KW, atau barang yang sama, tetapi beda merek yang harganya lebih murah. Misal tadinya pakai kecap A, beralih ke kecap B yang harganya lebih murah.

Baca juga: Naik Rp 500, Ini Tarif Tol Simpang Tomang-Tangerang-Cikupa

Pandai Membelanjakan Uang Selama Gaji Dipotong

Gaji dipotong tidak lantas membuatmu harus memangkas besar-besaran pengeluaran. Semua serba irit atau mengencangkan ikat pinggang sampai kamu tak bisa bernapas.

Solusinya adalah lebih bijak dalam membelanjakan uang. Harus mampu beradaptasi dengan kondisi keuangan yang sedang dialami sekarang.

Jika pengeluaran sudah mentok tidak bisa dikurangi, kamu juga harus mencari cara agar dapat menambah pemasukan. Ingat, semua orang dilahirkan untuk kaya dan sukses.

Sayangnya banyak orang tidak sadar dengan potensi di dalam diri masing-masing. Sehingga membuatnya hanya pasrah pada keadaan. Tidak ada usaha untuk keluar dari kesulitan maupun berkembang.

Baca juga: Langkah Erick Thohir Bongkar Pasang Direksi dan Komisaris 9 BUMN di Akhir Tahun

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com