Apakah seimbang, besar pengeluaran dibanding penghasilan, atau justru sebaliknya sehingga membuat keuangan surplus.
Bila ternyata besar pasak daripada tiang, artinya kamu tidak punya dana menganggur untuk investasi. Sementara investasi saham membutuhkan dana.
Investasi juga memerlukan komitmen dari kamu untuk disiplin menyisihkan uang setiap bulan. Besaran ideal dana investasi adalah 10 persen dari gaji per bulan.
Baca juga: Ini Rest Area yang Sediakan Layanan Kesehatan Selama Periode Libur Natal dan Tahun Baru
Kalau tetap ingin investasi saham, itu berarti kamu harus mencari penghasilan tambahan. Entah menjadi freelancer, jualan online, atau kerja sampingan lain.
Namun jika keuangan kamu selalu mengalami surplus, pemasukan lebih besar daripada pengeluaran, artinya aman untuk investasi. Akan ada alokasi dana khusus untuk investasi saham.
Pastikan investasi saham sesuai kemampuan keuangan kamu. Tak perlu dipaksakan harus dimulai dengan nominal jutaan atau puluhan juta rupiah akibat pompom saham dari orang lain.
Investasi saham dengan uang yang sekiranya kamu sanggup untuk kehilangan. Sebab, investasi saham merupakan investasi berisiko tinggi.
Baca Juga: Belajar Support dan Resistance dalam Trading Saham
3. Cari informasi investasi saham dari berbagai sumber
Kamu harus membekali diri dengan pengetahuan atau wawasan investasi saham saat pertama kali terjun. Tanpa ilmu dan informasi yang cukup, kamu akan ikut-ikutan ketika melakukan trading saham.
Kebingungan, tidak tahu harus mengambil langkah apa. Akhirnya semua serba pakai feeling. Sementara feeling kerap salah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.