Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Investasi Saham, Bagaimana Caranya?

Kompas.com - 26/12/2021, 18:34 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Pastikan investasi saham sesuai kemampuan keuangan kamu. Tak perlu dipaksakan harus dimulai dengan nominal jutaan atau puluhan juta rupiah akibat pompom saham dari orang lain.

Investasi saham dengan uang yang sekiranya kamu sanggup untuk kehilangan. Sebab, investasi saham merupakan investasi berisiko tinggi.

Baca Juga: Belajar Support dan Resistance dalam Trading Saham

3. Cari informasi investasi saham dari berbagai sumber

Kamu harus membekali diri dengan pengetahuan atau wawasan investasi saham saat pertama kali terjun. Tanpa ilmu dan informasi yang cukup, kamu akan ikut-ikutan ketika melakukan trading saham.

Kebingungan, tidak tahu harus mengambil langkah apa. Akhirnya semua serba pakai feeling. Sementara feeling kerap salah.

Sumber informasi utama investor saham adalah situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Mulai dari emiten atau perusahaan tercatat beserta laporan keuangannya, pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), serta informasi lainnya.

Kamu bisa ikut kelas belajar saham yang diselenggarakan BEI, perusahaan sekuritas, maupun komunitas trader atau investor saham. Informasi investasi saham juga bisa kamu dapatkan lewat membaca buku, ikut seminar atau pelatihan, sosial media, dan sebagainya.

4. Pilih platform sekuritas terpercaya

Saat ini, banyak platform investasi saham online yang bisa ditemukan dengan mudah dari perusahaan sekuritas. Pastikan kamu memilih sekuritas yang merupakan anggota BEI dan memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selanjutnya telusuri rekam jejaknya agar kamu aman dan nyaman berinvestasi saham. Dengan begitu, kamu tidak terjerat investasi di perusahaan bodong.

Baca juga: Langkah Erick Thohir Bongkar Pasang Direksi dan Komisaris 9 BUMN di Akhir Tahun

5. Beli saham unggulan

Cara belajar investasi saham berikutnya, yakni memulai beli saham-saham unggulan. Yang masuk konstituen Indeks LQ45.

Indeks LQ45 adalah indeks saham berisi daftar 45 saham pilihan. Saham-saham tersebut memiliki likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, dan didukung fundamental perusahaan yang baik atau kondisi keuangan stabil.

Meski diisi daftar saham unggulan, kamu masih bisa mengoleksinya. Harga saham di Indeks LQ45 bervariasi, mulai dari yang paling rendah Rp 300 per lembar sampai yang paling mahal Rp 70.000 per lembar.

Belajar Investasi Saham Biar Enggak Ikut-ikutan

Kunci keberhasilan atau kesuksesan investasi saham adalah mau belajar. Dengan belajar investasi saham, kamu akan mendapatkan edukasi mengenai bagaimana cara memilih saham murah dan bagus, fasilitas dan perlindungan investor saham, cara membuat trading plan saham, serta informasi berguna lainnya.

Dengan begitu, kamu akan menjadi lebih percaya diri dalam investasi saham. Bahwa investasi saham tidak menakutkan, investasi saham menyenangkan kalau sudah tahu ilmunya.

Baca juga: Tips Memulai Investasi Saham yang Benar

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com