Industri batu bara juga dibayangi pemulihan pasokan. Analis RHB Sekuritas Fauzan Luthfi Djamal mengatakan, dalam jangka pendek China berkomitmen untuk meningkatkan pasokan domestiknya untuk menjaga harga batu baranya tetap rendah.
Baca juga: ANTM Tebar Dividen 35 Persen kepada Pemegang Saham
Fauzan meyakini, China akan mengurangi ketergantungan impor batubara, meskipun Pemerintah Pusat telah membuka kuota sekitar 300 juta ton untuk impor batu bara seaborne lintas laut. Permintaan batubara dari wilayah regional tetap menjadi pendorong harga.
RHB Sekuritas menyebut, valuasi PTBA memang murah, tetapi didukung outlook sektor batu bara. Daya tarik PTBA terganjal harga batubara yang lesu, yang berada di kisaran 150 dollar AS per ton dalam sebulan terakhir.
RHB Sekuritas menurunkan (downgrade) saham PTBA, dari trading buy menjadi netral dengan target harga Rp 2.900.
Sementara Timothy merekomendasikan beli saham TINS dengan menaikkan target harga menjadi Rp 1.900 dari sebelumnya Rp 1.700. Timothy juga merekomendasikan beli saham ANTM dengan target harga Rp 3.300. (Akhmad Suryahadi)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Menakar Prospek ANTM, TINS, PTBA, Mana yang Lebih Menarik?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.