Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 7 Saham dengan Kenaikan Harga Tertinggi Sepanjang 2021, Ada Allo Bank, Bumi Arta hingga Bank Neo

Kompas.com - 27/12/2021, 17:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menjelang tutup tahun, beberapa emiten mengalami lonjakan harga saham yang cukup signifikan.

Berdasarkan catatan Kompas.com ada 7 emiten dengan kenaikan harga saham tertinggi mulai dari Allo Bank (BBHI), Bank Bumi Arta (BNBA), hingga Bank Neo Commerce (BBYB).

Allo Bank (BBHI)

Melansir RTI, posisi pertama emiten dengan kenaikan paling tinggi di tahun 2021 yakni PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) dengan kenaikan 3.116,91 secara tahunan. Harga saham BBHI saat ini berada di kisaran Rp 6.950 per saham naik signifikan dibanding periode sama tahun lalau Rp 206 per saham.

Baca juga: Pilih-pilih Saham Bank Digital

Secara tahunan, BBHI mencatatkan aksi beli asing sebesar Rp 27,82 miliar. Di tahun 2021, aksi korporasi BBHI antara lain rencana penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 10,05 miliar saham biasa dengan nominal Rp 100 per saham. Harga pelaksanaan telah ditentukan, yaitu Rp 478 per saham.

PT Telefast Indonesia (TFAS)

Posisi kedua ditempati oleh PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) yang mengalami kenaikan 2.655,56 persen dari sebelumnya di level Rp 170 per saham, saat ini berada pada level Rp 5.390 per saham. Di tahun ini, TFAS telah membentuk anak usaha baru, yakni PT TFAS Digital Indonesia. Aksi korporasi ini telah dilakukan perseroan pada 23 Februari 2021.

Baca juga: Menilik Prospek Saham ANTM, TINS, dan PTBA Tahun 2022

Anak usaha PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) ini juga berinvestasi sebesar 15 persen pada saham perusahaan jasa penyedia software di bidang logistik, PT Clodeo Indonesia Jaya. Clodeo adalah perusahaan jasa penyedia software yang memiliki spesialisasi dalam teknologi logistik seperti JNE dan AnterAja.

PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI)

Urutan ketiga ditempati oleh PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) yang melonjak 1.283,62 persen di level Rp 1.605 per saham, dibanding periode sama tahun lalu Rp 99 per saham. Di tahun ini, PT Multi Artha Pratama (MAP), yang merupakan bagian dari grup Agung Sedayu melakukan akusisi 80 persen saham PANI, hal ini juga menjadi salah satu pengerek harga saham PANI.

Baca juga: Belajar Investasi Saham, Bagaimana Caranya? 

Digital Mediatama Maxima (DMMX)

Di posisi keempat ditempati oleh PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) dengan kenaikan 1.005,93 persen di level Rp 2.610 per saham dibandingkan dengan posisi tahun lalu Rp 199 per saham.

Di tahun ini, DMMX merencanakan ekspansi dengan meluncurkan bisnis baru untuk kendaraan bertenaga listrik (sepeda motor listrik) dan stasiun pengisian baterai bagi pengguna kendaaran listrik.

Selain itu, di tahun ini PT Sicepat Ekspres Indonesia juga menambah kepemilikan sahamnya di DMMX dari yang semula berjumlah 5,96 persen menjadi 6,05 persen, atau setara dengan 6,83 juta lembar saham.

Baca juga: 25 Perusahaan Masih Antre Catatkan Saham di BEI, Prospek IPO 2022 Diprediksi Cerah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com