Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kampung Pempek di Palembang, Omzet Hingga Rp 5 Juta Per Hari

Kompas.com - 27/12/2021, 17:39 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Usaha kuliner pembuatan pempek dan beragam makanan khas setempat menjadi mata pencarian sebagian besar warga di 7 Ulu, kawasan Seberang Ulu Palembang, Sumatera Selatan.

Kawasan 7 Ulu memang dikenal sebagai Kampung Pempek. Bahkan, di sini pula kuliner yang sudah sulit dijumpai saat ini pun dapat ditemukan.

Menyusuri lorong di kawasan tersebut hingga ke bantaran Sungai Musi maka dapat dilihat kesibukan warga saat membuat berbagai jenis kuliner, yang sebagian besar dilakukan di dalam rumah panggung mereka.

Baca juga: Batal Ke AS untuk Promosi Kuliner, Sandiaga Uno Utus Delegasi dan Minta Bantuan Anak

Umi, pemilik merek dagang Pempek Umi mengatakan kepiawaiannya dan warga sekitar dalam membuat pempek ini diperoleh secara turun temurun.

Mereka membuat adonan yang terdiri dari ikan, tepung terigu, air dan garam. Lalu adonan itu dibuat menjadi beraneka ragam pempek seperti telur, adaan, pistel, keriting, kulit, tahu dan lainnya.

Kemudian, sejumlah orang yang sebagian besar warga setempat akan menjajakannya ke pasar. Itulah rutinitas warga Kampung Tanggo Rajo 7 Ulu di pagi hari hingga petang.

Ada yang langsung jual di depan rumah sendiri, atau dibawa lagi ke Pasar 16 oleh orang lain. Buatan kami ini istilahnya pempek seribuan, kata Umi di Palembang, Sabtu (25/12).

Cara berbisnis Umi relatif tak berbeda dibandingkan puluhan tahun lalu atau sama seperti yang dilakukan orangtuanya.

Secara Online

Hanya saja, setahun terakhir ia mulai merambah metode berjualan secara online. Melalui cara itu, ia mengalami kenaikan omzet hingga mampu menambah tenaga kerja.

Dalam satu hari, ia meraup omzet sekitar Rp 5 juta, dengan mempekerjakan sekitar 10 orang tetangganya.

“Ada yang jualan pakai keranjang, ada juga yang pakai gerobak dorong. Banyak yang ambil barang ke saya saat ini,” kata dia.

Siti Aisyah, salah seorang warga setempat yang bekerja sama dengan Umi mengatakan setiap hari ia memesan 200 buah pempek untuk dijual ke Pasar 16 menggunakan gerobak dorong.

"Saya kerja sama dengan Umi, nanti jika tidak laku ya dikembalikan lagi ke Umi. Saya ambil 4 buah pempek harganya Rp 3.000, nanti saya jual satuannya Rp 1.000, kata dia.

Tak hanya Umi. Di kampung yang bagian belakangnya menghadap ke Benteng Kuto Besak ini terdapat beberapa pelaku UMKM lainnya yang menerapkan pola bisnis yang sama.

Jika mengunjungi kampung ini pada pagi hari maka akan dijumpai puluhan pedagang berarak ke luar lorong dengan membawa keranjang atau gerobak dorong berisikan pempek.

Pembiayaan

Sebagian besar pelaku usaha di kawasan ini merupakan UMKM binaan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank Sumsel Babel (BSB). Bank ini sudah melakukan pembinaan sejak setahun terakhir dengan menyalurkan kredit pembiayaan tanpa bunga.

Direktur Utama PT Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin mengatakan, kredit yang diberikan itu berkisar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per nasabah.

Melalui kredit tanpa bunga ini diharapkan para warga di kampung pempek tersebut termotivasi untuk berbisnis. BSB akan mengawal terciptanya ekosistem bisnis pempek yang menguntungkan di lokasi tersebut bekerja sama dengan Pemerintah Kota Palembang.

Baca juga: Daftar Gofood untuk Usaha Kuliner, Ini Syarat dan Langkahnya

BSB juga memberikan pelatihan kewirausahaan ke pelaku UMKM setempat agar produknya bisa dipasarkan ke luar kota hingga mendapatkan sertifikat halal.

Sementara itu, Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan kemunculan kampung pempek ini diharapkan dapat menambah daya pikat Kota Palembang bagi wisatawan.

Sejauh ini, BSB sudah menyanggupi untuk membantu pembangunan infrastruktur pintu air untuk mencegah sampah masuk ke kampung.

Pengamat ekonomi asal Universitas Sriwijaya Isni Adriana mengatakan desa wisata diharapkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Tanah Air karena sektor pariwisata kini menjadi salah satu andalan di dalam negeri.

“Jika ini dapat disinergikan dengan perusahaan berupa perealisasian dana CSR, maka saya rasa ini demikian tepat guna karena manfaat dapat dirasakan masyarakat secara langsung karena dapat menggerakkan perekonomian masyarakat,” kata Isni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com