Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Per 25 Desember, Harga Elpiji Nonsubsidi 5,5 Kg dan 12 Kg Naik Rp 1.600-Rp 2.600 Per Kg

Kompas.com - 27/12/2021, 20:01 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga elpiji nonsubsidi Pertamina, misal ukuran 5,5 Kg dan 12 Kg, naik antara Rp 1.600-Rp 2.600 per kilogram (kg) sejak 25 Desember 2021. 

Hal itu dibenarkan Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting kepada Kompas.com, Senin (27/12/2021).

"Besaran penyesuaian harga elpiji nonsubsidi yang porsi konsumsi nasionalnya sebesar 7,5 persen berkisar antara Rp 1.600-Rp 2.600 per kilogram," ujar Irto. 

Baca juga: Harga Elpiji Nonsubsidi Naik, Tabung 12 Kilogram Jadi Rp 163.000 di Jakarta

Penyebab naiknya harga elpiji nonsubsidi

Irto menjelaskan, penyesuaian harga elpiji nonsubsidi untuk merespons tren peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) elpiji yang terus naik sepanjang 2021.

Sebab pada November 2021 harga CPA elpiji mencapai 847 dollar AS per metrik ton, tertinggi sejak 2014 atau meningkat 57 persen sejak Januari 2021.

"Penyesuaian harga elpiji nonsubsidi terakhir dilakukan tahun 2017. Harga CPA November 2021 tercatat 74 persen lebih tinggi dibandingkan penyesuaian harga 4 tahun yang lalu," kata dia.

Baca juga: Cara Menjadi Agen Elpiji 3 Kg: Modal Usaha, Syarat, dan Aturan Operasi

Harga Elpiji nonsubsidi Inbdonesia vs negara tetangga

 

Menurut Irto, harga elpiji Pertamina masih kompetitif dibanding negara tetangga, yakni sekitar Rp 11.500 per kilogram per 3 November. 

Jika dibandingkan Vietnam sekitar Rp 23.000 per kilogram, Filipina Rp 26.000 per kilogram, dan Singapura sekitar Rp 31.000 per kilogram.

"Untuk Malaysia dan Thailand harga elpiji memang relatif rendah karena adanya subsidi dari pemerintah masing-masing," imbuh Irto.

Baca juga: Pertamina Naikkan Harga Elpiji Nonsubdisi

Elpiji subsidi 3 Kg harga tidak naik

 

Di sisi lain, untuk elpiji subsidi 3 kilogram yang secara konsumsi nasional mencapai 92,5 persen tidak mengalami penyesuaian harga.

Irto bilang, harga gas melon itu tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

"Pertamina akan memastikan stok dan distribusi elpiji berjalan dengan maksimal serta melanjutkan edukasi penggunaan elpiji yang tepat sasaran," pungkas dia.

(Penulis : Yohana Artha Uly | Editor : Erlangga Djumena)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com