Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Daerah Penghasil Kakao Terbesar di Indonesia

Kompas.com - 29/12/2021, 11:01 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Daerah penghasil kakao terbesar di Indonesia bisa dilihat berdasarkan data produksi kakao di Indonesia yang memuat informasi terkait produsen kakao terbesar di Indonesia.

Di manakah lokasi perkebunan kakao di Indonesia? Berapa rata-rata produksi kakao nasional? Apakah Sulawesi penghasil kakao?

Pertanyaan semacam itu kerap muncul di kalangan pembaca yang mencari informasi seputar daerah penghasil kakao di Indonesia.

Baca juga: Daftar Negara Tujuan Ekspor Lada Indonesia

Buku berjudul Outlook Kakao 2020 yang diterbitkan Kementerian Pertanian (Kementan) memuat informasi lengkap terkait penghasil kakao di Indonesia.

Disebutkan bahwa Kakao (Theobrema cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional.

Pasalnya, hasil olahan dari kakao berupa cokelat disukai hampir semua orang dari berbagai usia dan status sosial. Tingginya konsumsi cokelat juga didasari fakta bahwa cokelat bermanfaat pada kesehatan manusia.

“Salah satunya adalah mengurangi risiko penyakit jantung dimana cokelat, terutama cokelat hitam, memiliki kandungan zat flavanoid yang tinggi antioksidan untuk meminimalisir risiko penyakit jantung,” tulis Outlook Kakao 2020, dikutip pada Rabu (29/12/2021).

Baca juga: Ini Daftar Negara Penghasil Lada Terbesar di Dunia

Selain itu, Cokelat juga sudah lama diketahui bermanfaat untuk menurunkan tingkat stress atau meningkatkan rasa rileks pada seseorang. Oleh karenanya, banyak yang mencari informasi tentang daerah penghasil kakao terbesar di Indonesia.

Data produksi kakao di Indonesia

Berdasarkan data rata-rata produksi kakao selama 2014-2018, terdapat 11 provinsi sentra produksi kakao di Indonesia yang memberikan kontribusi hingga 90,34 persen.

Berikut adalah provinsi produsen kakao terbesar di Indonesia berdasarkan data produksi kakao di Indonesia:

  1. Sulawesi Tengah
  2. Sulawesi Selatan
  3. Sulawesi Tenggara
  4. Sumatera Barat
  5. Sulawesi Barat
  6. Lampung
  7. Aceh
  8. Jawa Timur
  9. Sumatera Utara
  10. Nusa Tenggara Timur
  11. Papua

Sulawesi penghasil kakao terbesar

Provinsi Sulawesi Tengah menjadi daerah penghasil kakao terbesar di Indonesia. Provinsi ini memberikan kontribusi paling tinggi yaitu 18,76 persen.

Baca juga: Kebun Lada Indonesia Terluas di Dunia, tapi Produksinya Kalah dari Vietnam

Urutan kedua dan ketiga adalah Provinsi Sulawesi Selatan (17,05 persen) serta Provinsi Sulawesi Tenggara (16,33 persen). Provinsi lain memberikan kontribusi kurang dari 10 persen dengan total kontribusi sebesar 47,86 persen.

Pusat produksi kakao di Sulawesi Tengah

Pada tahun 2018 produksi kakao di Provinsi Sulawesi Tengah banyak disuplai dari Kabupaten Parigi Moutong sebesar 25.653 ton atau 20,44 persen.

Selanjutnya, Kabupaten Poso 19,45 persen (24.409 ton), Kabupaten Sigi Biromaru 15,42 persen (19.354 ton), dan Kabupaten Donggala 13,85 persen (17.375 ton).

Lalu Kabupaten Banggai Kepulauan 11,58 persen (14.525 ton). Sisanya sebesar 19,26 persen merupakan kontribusi dari kabupaten lainnya.

Pusat produksi kakao di Sulawesi Selatan

Provinsi Sulawesi Selatan merupakan sentra penghasil kakao kedua terbesar di Indonesia. Produksi kakao di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 91,24 persen tersebar di 10 kabupaten.

Baca juga: Simak Daftar Negara Penghasil Bawang Putih Terbesar di Dunia

Kontribusi 10 kabupaten tersebut terbesar di atas 10 persen berasal dari 2 kabupaten yaitu Luwu Utara (21,13 persen) dan Luwu (19,72 persen).

Sedangkan 8 kabupaten lain berkontribusi dibawah 10 persen. Sisanya sebesar 8,76 persen merupakan kontribusi dari kabupaten lainnya

Pusat produksi kakao di Sulawesi Tenggara

Sentra produksi kakao tertinggi ketiga di Indonesia tahun 2018 ditempati oleh Provinsi Sulawesi Tenggara dengan 123.089 ton.

Kabupaten dengan produksi kakao terbanyak di Provinsi Sulawesi Tenggara terdapat di Kolaka Utara (50.065 ton), Kolaka Timur (30.989 ton), Kolaka (9.512 ton), Konawe (8.530 ton), dan Muna Barat (4.819 ton). Kontribusi sisanya sebesar 9.909 ton berasal dari kabupaten lain.

Data produksi kakao terbesar di Indonesia

Berikut ini data selengkapnya mengenai hasil produksi kakao terbesar di Indonesia pada masing-masing provinsi dari tahun 2014 hingga 2018.

Baca juga: Impor Bawang Putih Indonesia Terbesar di Dunia, Terbanyak dari China

Data produksi kakao Sulawesi Tengah

  • 2014: 161.469 ton
  • 2015: 100.651 ton
  • 2016: 124.921 ton
  • 2017: 100.590 ton
  • 2018: 125.473 ton
  • Rata-rata: 122.621 ton

Data produksi kakao Sulawesi Selatan

  • 2014: 118.329 ton
  • 2015: 99.339 ton
  • 2016: 114.276 ton
  • 2017: 100.391 ton
  • 2018: 124.952 ton
  • Rata-rata: 111.457 ton

Data produksi kakao Sulawesi Tenggara

  • 2014: 125.079 ton
  • 2015: 91.808 ton
  • 2016: 101.030 ton
  • 2017: 92.831 ton
  • 2018: 123.088 ton
  • Rata-rata: 106.767 ton

Baca juga: Daftar Negara Importir Bawang Putih Terbesar Dunia, Indonesia Juaranya

Data produksi kakao Sumatera Barat

  • 2014: 56.675 ton
  • 2015: 58.822 ton
  • 2016: 52.153 ton
  • 2017: 46.052 ton
  • 2018: 58.980 ton
  • Rata-rata: 54.536 ton

Data produksi kakao Sulawesi Barat

  • 2014: 2.890 ton
  • 2015: 57.141 ton
  • 2016: 61.090 ton
  • 2017: 54.333 ton
  • 2018: 71.787 ton
  • Rata-rata: 49.448 ton

Data produksi kakao Lampung

  • 2014: 34.690 ton
  • 2015: 33.177 ton
  • 2016: 34.809 ton
  • 2017: 34.857 ton
  • 2018: 58.271 ton
  • Rata-rata: 39.161 ton

Data produksi kakao Aceh

  • 2014: 28.015 ton
  • 2015: 30.661 ton
  • 2016: 31.813 ton
  • 2017: 27.129 ton
  • 2018: 39.295 ton
  • Rata-rata: 31.383 ton

Baca juga: Ini Daftar Daerah Penghasil Kelapa Terbesar di Indonesia

Data produksi kakao Jawa Timur

  • 2014: 24.871 ton
  • 2015: 24.803 ton
  • 2016: 27.384 ton
  • 2017: 28.214 ton
  • 2018: 30.138 ton
  • Rata-rata: 27.082 ton

Data produksi kakao Sumatera Utara

  • 2014: 19.380 ton
  • 2015: 16.655 ton
  • 2016: 25.114 ton
  • 2017: 24.319 ton
  • 2018: 35.430 ton
  • Rata-rata: 24.180 ton

Data produksi kakao Nusa Tenggara Timur

  • 2014: 11.581 ton
  • 2015: 12.863 ton
  • 2016: 14.553 ton
  • 2017: 13.763 ton
  • 2018: 19.972 ton
  • Rata-rata: 14.546 ton

Data produksi kakao Papua

  • 2014: 8.937 ton
  • 2015: 8.588 ton
  • 2016: 9.298 ton
  • 2017: 9.630 ton
  • 2018: 10.841 ton
  • Rata-rata: 9.459 ton

Baca juga: Daftar Negara Penghasil Kelapa Terbesar di Dunia, Indonesia Juaranya

Itulah informasi seputar daerah penghasil kakao di Indonesia, termasuk produsen kakao terbesar di Indonesia berdasarkan data produksi kakao di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com