Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Geram Dengar Ada Calo Sertifikasi TKDN: Saya Akan Tindak Tegas

Kompas.com - 29/12/2021, 18:28 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dibuat geram adanya laporan yang dia terima lantaran ulah para calo yang menawarkan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) kepada para industri usaha.

Beredarnya para calo TKDN tersebut, Agus memastikan akan bertindak tegas.

Baca juga: Menperin Minta Sri Mulyani Tak Kenakan PPnBM ke Mobil Seharga Rp 240 Juta

 

"Terkait dengan Nilai TKDN ini, saya mendapat laporan bahwa ada yang namanya calo TKDN, dimana para calo ini menghubungi industri dan menjanjikan akan membereskan proses mendapat nilai TKDN yang tinggi," katanya dalam jumpa pers Kinerja Sektor Industri Tahun 2021 & Outlook 2022, Rabu (29/12/2021).

"Pada kesempatan ini saya tegaskan bahwa ini proses yang tidak dapat dibenarkan saya akan menindak tegas bila ada yang bermain-main pada proses ini," lanjut Agus.

Baca juga: Menperin Sebut Industri Manufaktur Indonesia Sempat Limbung, Tahun Ini Kembali Bangkit

Calo bisa manipulasi persentase komponen TKDN

Malahan, para calo sertifikasi TKDN ini tak tanggung-tanggung menawarkan jasanya untuk memanipulasi persentase dari komponen TKDN yang digunakan oleh suatu perusahaan barang dan jasa.

"Jadi angka TKDN atau nilai TKDN itu harus betul-betul riil. Jadi calo itu menawarkan misalnya nilai TKDN dari sebuah produk 15 persen mereka mengaku bisa mengatur nilai TKDN itu bisa 40 persen. Ini juga tolong dicetak besar-besar agar calo-calo tidak bermain di dalam program sertifikasi TKDN ini," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah Perketat Aturan TKDN, Impor Ponsel Turun Drastis

Lebih lanjut mantan Menteri Sosial ini memaparkan, pemerintah pusat melalui P3DN Kementerian Perindustrian memberikan fasilitasi sertifikasi TKDN melalui dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 112 miliar untuk paling sedikit 9.000 sertifikat produk hingga 31 Desember 2021.

Sampai dengan pertengahan Desember 2021, telah dilakukan sertifikasi gratis sebanyak 9.852 sertifikat produk dan masih akan terus bertambah hingga akhir Desember 2021.

Artinya kata Agus, sudah melebihi target yang telah ditentukan. Selain itu, fasilitasi juga diberikan berupa sosialisasi dan bimtek sertifikasi TKDN.

Direncanakan, fasilitasi sertifikasi TKDN ini akan kembali dianggarkan dan dilanjutkan di Tahun Anggaran 2022. Jumlah produk dalam negeri sampai dengan pertengahan Desember 2021 yang memiliki nilai TKDN di atas 25 persen telah mencapai 16.898 produk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com