Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Saham yang Diprediksi Jadi Leader di Tahun 2022, Apa Saja?

Kompas.com - 30/12/2021, 08:20 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Melanjutkan tahun pemulihan, kinerja beberapa emiten diprediksi akan semakin cemerlang di tahun 2022. Banyak analis yang menjagokan saham-saham dari sektor finansial/perbankan lantaran kinerja sepanjang tahun 2021 yang terus menunjukkan perbaikan dan sektor yang paling awal pulih pasca Covid-19.

CEO of Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya mengungkapkan, pemulihan ekonomi di tahun 2022 erat kaitannya dengan harga komoditi yang masih cukup tinggi yang berpotensi mengerak pendapatan masyarakat dan mendukung daya beli.

Namun demikian, dia menilai sektor yang menarik di tahun 2022 malah bukan dari sektor komoditas, tapi dari sektor yang erat kaitannya dengan perekonomian, seperti sektor perbankan, otomotif dan properti.

Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Perbankan di tahun 2021 itu likuiditas cukup tinggi, namun mereka masih belum meningkatkan kredit secara signifikan. Mengapa? Karena NPL (Non Performing Loan) cukup tinggi di atas 3 persen. Di tahun 2022, ada potensi perbankan mulai berani untuk meningkatkan penyaluran kreditnya,” kata Bernadus kepada Kompas.com, Rabu (29/12/2021).

Sementara untuk saham otomotif, Bernadus menilai kenaikan pendapatan akan berdampak pada daya beli masyarakat yang meningkat, khususnya untuk produk otomotif. Apalagi dengan kondisi pandemi Covid-19, masyarakat dinilai tergerak untuk menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan kendaraan umum.

“Covid-19 yang merebak dalam dua tahun ini, mengakibatkan banyak masyarakat yang memiliki dana, cenderung untuk menggunakan mobil pribadi daripada kendaraan umum demi keamanan,”jelasnya.

Di sector properti, masyarakat yang saat ini memiliki banyak cash, menilai investasi properti masih menarik. Hal ini diiringi dengan tercapainya marketing sales 2021 terutama untuk landed house, berbeda dengan tahun 2020 yang mana performance penjualan properti cukup tertekan.

Bernadus memproyeksikan saham yang akan bersinar di tahun 2022 antara lain, Bank Neo Commerce (BBYB) yang diprediksi akan mengalami pertumbuhan kinerja, diiringi oleh kenaikan jumlah nasabah. Target pengutan untuk BBYB adalah 4.340. Perbankan lainnya, yakni plat merah Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Mandiri (BMRI) dengan target penguatan masing-masing 5.020, dan 9.050.

Untuk sektor otomotif, Bernadus menjagokan Astra International (ASII) dengan target penguatan di level 7.500, dan untuk sektor properti, yakni Bumi Serpong Damai (BSDE) dengan target penguatan di level 1.400.

Senada dengan Head of Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Roger M.M yang juga menjagokan sektor perbankan di tahun 2022. Dia mengatakan, pemulihan ekonomi memberikan dampak perputaran ekonomi bisa kembali normal dan ekspansif sehingga memberikan dampak kepada sektor perbankan.

Baca juga: 5 Tips Cuan Saham Ala Lo Kheng Hong, Bisa Diterapkan Tahun 2022

“Sektor perbankan menjadi salah satu favorit kami disamping metal mining, plantation, coal dan retailer. Program pemerintah untuk kendaraan listrik tahun 2022 akan memberikan dampak pada perusahaan metal mining plus dengan asumsi Covid-19 bisa di-manage dengan baik oleh pemerintah memberikan sentimen postif untuk retailer yang dalam 2 tahun terakhir menjadi sektor yang kena dampak dari kebijakan PPKM,” kata Roger.

“Masih tinggi nya harga CPO (yang diprediksi masih tinggi di 2022) memberikan dampak positif untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia karena melibatkan banyak smallholders sehingga meningkatkan pendapatan mereka dan memberikan dampak daya beli,” jelas dia.

Roger mengungkapkan, di tahun 2022 beberapa saham pilihan Mirae Asset diantaranya, untuk sector perbankan yakni Bank Negara Indonesia (BBNI), BMRI, dan BBRI. Sementara untuk sector energy yakni, Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan Adaro Energy (ADRO), serta untuk sektor retailer MAP Aktif Adiperkasa (MAPA).

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengungkapkan, sektor finansial tetap menjadi yang menarik karena perbankan merupakan sektor yang akan naik ketika ekonomi pulih.

“Ketika aktivitas masyarakat meningkat, otomatis keuangan juga meningkat. Ini menjadi salah satu sektor yang menjadi andalan kami di tahun mendatang. Sementara kehadiran bank digital, apakah sebuah ancaman? Jawabannya adalah sejauh mana bank digital itu benar-benar memiliki ekosistem digital,” ujar Maximilianus.

Di tahun 2022, beberapa saham pilihan Pilarmas Investindo Sekuritas dari sektor perbankan, adalah BBCA dan BMRI dengan target penguatan masing-masing di level 9.150 dan 8.150. Untuk sektor Basic Material ada Semen Indonesia (SMGR) dengan target penguatan 9.200.

Kemudian untuk sektor consumer non cyclical ada Indofod CBP Sukses Makmur (ICBP) dengan target penguatan 12.275, dan Agro Lestari (AALI) di level 13.975. Sementara untuk sektor Cyclical ada Surya Citra Media (SCMA) dengan target penguatan di level 510.

Untuk sektor infrastruktur, Pilarmas Investindo Sekuritas mengandalkan saham Telkom Indonesia (TLKM) dengan target di level 4.650, Tower Bersama Infrastructure (TBIG) dengan target penguatan di level 3.280. Kemudian Jasa Marga (JSMR) dengan target 4.081. Terakhir di srktor teknologi ada Elang Mahkota Teknologi (EMTK) yang menjadi andalan, dengan target penguatan di level 2.340.

Sementara itu, analis Panin Sekuritas William Hartanto menjagokan sektor pertambangan di tahun 2022. Menurut dia, harga komoditas akan mendorong pergerakan harga saham-saham pertambangan, seperti saham Adaro Energy (ADRO), Bukit Asam (PTBA), ITMG, Delta Dunia Makmur (DOID), Golden Eagel Energy (SMMT), Medco Energy (MEDC), dan Elnusa (ELSA).

“Saya menjagokan sektor pertambangan, alasannya karena sentimen penguatan harga komoditas. Di tahun 2022 yang perlu dicermati adalah potensi kenaikan suku bunga The Fed. Untuk sektor teknologi dan bank digital berpotensi mengalami jenuh beli, jadi sarannya wait and see,” ujar William.

Di sektor telco, William menilai penggunaaan alat telekomunikasi yang meningkat akan menjadi pendorong kinerja emiten. Untuk leadernya, ia merekomendasikan TLKM, dan XL Axiata (EXCL), dan Jasnita Telekomindo (JAST).

Baca juga: Meneropong Prospek Pasar Saham 2022

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com