Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grup ANJ Raih Dua Proper Emas dari KLHK

Kompas.com - 30/12/2021, 17:29 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) melalui dua anak perusahaannya, PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM) dan PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA), mendapatkan penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Anugerah PROPER Emas tersebut diserahkan secara langsung oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Gedung II Istana Wakil Presiden RI dan secara virtual pada Selasa (28/12/2021).

“Diharapkan, dengan adanya berbagai kriteria yang telah ditetapkan dapat semakin memacu dunia usaha untuk tidak hanya fokus pada pencapaian profit, tetapi juga peduli dengan lingkungan sekitarnya,” kata Ma’ruf Amin melalui siaran pers.

Baca juga: KAI Sediakan Layanan Tes PCR untuk Penumpang Anak di Stasiun Bekasi

Direktur Utama ANJ Lucas Kurniawan mengatakan sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit yang memiliki komitmen tinggi terhadap perlindungan lingkungan, pencapaian ini merupakan wujud komitmen manajemen dan kerja sama seluruh karyawan serta dukungan stakeholder terkait, pemerintah dan masyarakat.

"Pengelolaan lingkungan yang baik dan kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu elemen penting bagi keberlanjutan operasi perusahaan. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk menciptakan nilai tambah dan berkontribusi positif bagi masyarakat tempat kami beroperasi melalui bisnis dan kegiatan yang bermanfaat secara sosial, lingkungan, dan ekonomi,” ucap Lucas.

Lucas mengatakan, ANJ selalu berkomitmen terhadap kelestarian lingkungan hidup serta pelibatan dan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai macam program. Pada tahun ini, SMM telah mengembangkan program Sawah Apung dan ANJA mengembangkan program Tani Mandiri. Dua program inilah yang berhasil mengantarkan SMM dan ANJA untuk memenangkan PROPER Emas.

SMM, anak perusahaan ANJ di Belitung, membina Kelompok Tani Suka Maju di Desa Jangkang, Belitung Timur untuk menanam padi dengan metode terapung menggunakan rakit yang ditanam di lahan rawa atau daerah rawan banjir.

Baca juga: Jokowi Perpanjang Diskon Pajak Beli Rumah hingga Juni 2022, Ini Besarannya

Metode ini dinilai memberikan hasil panen yang lebih besar jika dibandingkan dengan sawah konvensional. Berdasarkan perkiraan hasil panen gabah kering, rata-rata hasil panen di Belitung Timur adalah 3-4 ton per hektar. Sementara itu, satu hektar lahan yang menggunakan teknologi sawah apung dapat menghasilkan antara 7-8 ton beras, hampir dua kali lipat jumlahnya.

Sedangkan, ANJA, anak perusahaan ANJ di Binanga, Sumatra Utara, mengembangkan program Tani Mandiri yang muncul atas dasar keresahan masyarakat binaan Desa Tobing Jae, Kecamatan Huristak terkait serangan hama tikus, burung pipit dan serangga yang telah mengakibatkan kegagalan panen mencapai 60 persen di Tahun 2017. Selain itu, pengendalian hama masih menggunakan bahan kimia yang dapat merugikan lingkungan sekitar.

“Kami berusaha menciptakan pertanian ramah lingkungan dengan mengembangkan inovasi untuk menjaga keberlanjutan produktivitas perusahaan melalui inovasi biomassa dari cangkang dan serat kelapa sawit, serta membuat kompos dari tandan kosong (EFB) dan pengelolaan limbah cair pabrik kelapa sawit (POME) untuk mewujudkan kebijakan Nol Sampah (Zero Waste) dan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) yang diusung perusahaan," ujar Lucas.

Selain SMM dan ANJA, anak perusahaan ANJ lainnya, yaitu PT Kayung Agro Lestari (KAL) yang berlokasi di Ketapang, Kalimantan Barat juga meraih PROPER Biru.

Penghargaan Peringkat Biru diberikan kepada pelaku usaha dan atau industri yang telah mentaati peraturan lingkungan dan telah melakukan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan yang di persyaratkan oleh KLHK.

Dalam penilaiannya terdapat beberapa aspek penilaian sesuai bidang usaha, seperti pengelolaan Limbah B3, pengendalian Pencemaran Udara, dan pengendalian pencemaran Air.

Baca juga: Menko Airlangga: 2021 adalah Tahun yang Berat...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com