Selain Saham Perbankan, Pertimbangkan Juga Saham-saham Ini di 2022

JAKARTA, KOMPAS.com - Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengungkapkan, sektor finansial tetap menjadi yang menarik karena perbankan merupakan sektor yang akan naik ketika ekonomi pulih.

Dengan demikian, saham sektor perbankan juga tetap menarik di 2022. 

“Ketika aktivitas masyarakat meningkat, otomatis keuangan juga meningkat. Ini menjadi salah satu sektor yang menjadi andalan kami di tahun mendatang," ujar Maximilianus kepada Kompas.com, Rabu (29/12/2021). 

Baca juga: Meneropong Prospek Pasar Saham 2022

"Sementara kehadiran bank digital, apakah sebuah ancaman? Jawabannya adalah sejauh mana bank digital itu benar-benar memiliki ekosistem digital,” lanjutnya.

Di tahun 2022, beberapa saham pilihan Pilarmas Investindo Sekuritas dari sektor perbankan, adalah BBCA dan BMRI dengan target penguatan masing-masing di level 9.150 dan 8.150.

Baca juga: Daftar 7 Saham dengan Kenaikan Harga Tertinggi Sepanjang 2021, Ada Allo Bank, Bumi Arta hingga Bank Neo

Selain saham perbankan, sejumlah saham di bawah ini juga layak dipertimbangkan di 2022. Berikut daftarnya. 

• Untuk sektor basic material ada Semen Indonesia (SMGR) dengan target penguatan 9.200.
• Untuk sektor consumer non cyclical ada Indofod CBP Sukses Makmur (ICBP) dengan target penguatan 12.275, dan Agro Lestari (AALI) di level 13.975.
• Untuk sektor cyclical ada Surya Citra Media (SCMA) dengan target penguatan di level 510.
• Untuk sektor infrastruktur, ada saham Telkom Indonesia (TLKM) dengan target di level 4.650, Tower Bersama Infrastructure (TBIG) dengan target penguatan di level 3.280 dan Jasa Marga (JSMR) dengan target 4.081.
• Untuk sektor teknologi ada Elang Mahkota Teknologi (EMTK) yang menjadi andalan, dengan target penguatan di level 2.340.

Baca juga: Beberapa Saham yang Diprediksi Jadi Leader di Tahun 2022, Apa Saja?

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

(Penulis : Kiki Safitri | Editor : Akhdi Martin Pratama)