JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memproyeksi, ekonomi kuartal IV berpotensi tumbuh 4,5 persen - 5 persen.
Mantan menteri perindustrian ini menyebut, pulihnya pertumbuhan ekonomi di kuartal IV dikontribusi oleh penanganan Covid-19 yang lebih baik dibanding saat Juli 2021 ketika varian Delta mengguncang.
Baca juga: Ekonomi Indonesia Diproyeksi Tumbuh di Atas 5 Persen Kuartal IV 2021
Saat itu, kasus Covid-19 tembus 56.000 dan membuat tingkat keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) berada pada fase kritis.
"Proyeksi pertumbuhan perekonomian kita di kuartal IV ini ada potensi tumbuh antara 4,5 sampai 5 persen. Sekarang dengan kebijakan rem dan gas relatif angkanya di bawah 200 (kasus) atau secara average di bawah 300," ucap Airlangga dalam konferensi pers, Kamis (30/12/2021).
Baca juga: Sri Mulyani Masih Belum Tahu Dampak Omicron ke Perekonomian
Airlangga menuturkan, proyeksi tingginya pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh masih rendah dan terjaganya tingkat inflasi. Dia memproyeksi, tingkat inflasi di akhir tahun 2021 hanya 1,7 persen, jauh di bawah target sasaran 3 plus minus 1 persen.
Rendahnya inflasi dipengaruhi oleh kebijakan PPKM Darurat dan PPKM berlevel yang diterapkan pemerintah sejak awal Juli 2021.
"Memang setiap bulan Desember itu secara siklus angka inflasi akan naik, namun kita memang terbantu pada saat diterapkannya PPKM (level) IV dan darurat, itu yang terjadi adalah deflasi," ucap dia.
Baca juga: Bank Dunia Prediksi Ekonomi Indonesia 2021 Tumbuh 3,7 Persen
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.