Jenis pertama dari sistem ekonomi adalah sistem ekonomi tradisional. Aktivitas ekonomi pada sistem ini berhubungan erat dengan tradisi dan kebudayaan. Sistem ini identik diterapkan di masyarakat pedesaan dengan hasil ekonomi berupa pertanian.
Tujuan utama sistem ekonomi ini sendiri hanya sampai kepada kebutuhan hidup sehari-hari masyarakatnya yang terpenuhi bukan mencari keuntungan.
Cara produksi yang digunakan masih sangat sederhana dan tidak memiliki struktur kerja, ia juga tidak menggunakan fasilitas terpusat, teknologi dan hal-hal yang menjadi simbol kemajuan.
Baca juga: Mengenal Prinsip Ekonomi: Definisi, Manfaat, hingga Ciri-cirinya
Masing-masing anggota perekonomian tradisional memiliki peran khusus sehingga setiap anggota memiliki hubungan yang erat.
Kelebihan sistem ekonomi tradisional
- Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
- Setiap masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen
- Memiliki sifat kekeluargaan yang sangat erat.
- Jarang terjadi kecurangan atau saling menjegal demi keuntungan salah satu pihak.
- Tingkat kesenjangan ekonomi antar masyarakat rendah
- Pemerintah menjadi pengawas saja dan tidak melakukan monopoli.
Kekurangan sistem ekonomi tradisional
- Kualitas dan kuantitas produksi sulit diprediksi sehingga akhirnya dilakukan standarisasi karena mengandalkan hasil alam.
- Efektivitas kerja rendah sebab tidak adanya struktur kerja yang jelas sehingga segala aktivitas yang dilakukan tidak terkontrol dan terevaluasi dengan baik.
- Pertumbuhan ekonomi berlangsung dengan sangat lambat
- Pola pikir masyarakat di sistem ekonomi tradisional umumnya sulit menerima perubahan.
Baca juga: Pengertian Ekonomi Kreatif dan Hubungannya dengan Industri Kreatif
Sesuai namanya, sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi yang terpusat. Sebagian besar sistemnya akan dikendalikan oleh pemerintah yang terlibat dalam proses produksi mulai dari peralatan hingga ke fasilitasnya.
Kelebihan sistem ekonomi komando
- Pemerintah mudah melakukan pengawasan dan pengendalian harga barang di pasar
- Pemerintah dapat mengendalikan berbagai permasalahan ekonomi seperti tingginya pengangguran, kemiskinan, inflasi, dan lain-lain sebab ia berperan sebagai pengontrol.
- Pemerintah juga dapat menjaga kondisi ekonomi lebih stabil karena semua dijalankan berdasarkan desainnya.
- Tidak terjadi kesenjangan sebab semua masyarakat memiliki kondisi ekonomi yang relatif stabil.
- Pemerataan pendapatan dapat tercapai dan lebih jarang mengalami krisis ekonomi
- Mudah dikontrol aktivitas ekonominya tak hanya pada produksi, tapi juga distribusi, dan konsumsi karena pemerintah paham betul tentang arus barang dan jasa.
Baca juga: Sri Mulyani: Yuk Bangkitkan Kembali Turisme dan Ekonomi Bali
Kekurangan sistem ekonomi komando
- Hak individu tidak diakui, karenanya meski seseorang memiliki kreativitas, hal ini tidak diperbolehkan.
- Pemerintah memonopoli perekonomian hingga kemudian pihak lain tidak diberikan kesempatan untuk ikut terlibat.
- Pertumbuhan ekonomi cenderung lambat, meski pemerataan pendapatan bisa dicapai, tetapi bila ditilik secara global, perkembangan ekonomi cenderung lebih lambat.
- Sistem pasar tergantung oleh kualitas pemerintahannya. Bila kualitas pemerintah baik, maka bagus pula kondisi perekonomian. Sebaliknya, bila pemerintah tidak memiliki kualitas yang cukup tinggi, maka akan berimbas pada perekonomian.
Dikutip dari Kompas.com, sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem di mana negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi.