Di tengah pandemi yang masih berlangsung, Kiswoyo mengamati saat ini investor juga masih melihat situasi. Namun, dia menilai untuk awal tahun ini sebetulnya belum ada sentimen yang mengkhawatirkan.
Baca juga: Selain Saham Perbankan, Pertimbangkan Juga Saham-saham Ini di 2022
Hal itu belajar dari pola sebelumnya yakni kasus Covid-19 baru akan meledak 2-3 bulan setelah libur hari besar. Sehingga, jika ada gelombang ketiga, Kiswoyo memproyeksikan baru Februari atau Maret walaupun ia meyakini kondisi akan lebih kondusif dibandingkan saat gelombang kedua, varian Delta masuk Indonesia.
"Karena saat ini tingkat vaksinasi sudah lebih baik dibandingkan saat varian Delta," tuturnya.
Oleh sebab itu, Reswara Gian Investa juga memproyeksikan pasar saham masih akan menguat di awal tahun ini. Dia menjelaskan, tahun ini IHSG diprediksi pada level 7.500 sehingga saat IHSG masih berada di bawah 7.000-7.200 dia melihat masih berpeluang menguat. (Sugeng Adji Soenarso)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul January Effect Diprediksi Masih Akan Terjadi di 2022
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.