Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Persiapan Investor Reksa Dana 2022

Kompas.com - 03/01/2022, 20:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Reksa Dana Campuran

Untuk investor yang moderat atau investor agresif namun merasa kurang nyaman dengan fluktuasi harga reksa dana saham yang terlalu tinggi, sebenarnya dapat mempertimbangkan reksa dana campuran sebagai portofolio utamanya.

Secara umum, bobot saham lebih dominan dibandingkan obligasi dalam reksa dana campuran. Oleh karena itu, pergerakannya juga cukup fluktuatif dan searah dengan IHSG.

Namun adanya porsi obligasi dalam reksa dana campuran mampu menjadi peredam fluktuasi harga dan terkadang menjadi penyumbang kinerja positif pada saat saham mengalami penurunan.

Secara historis, kinerja rata-rata reksa dana campuran selama 2019 – 2021 adalah +0,62 persen, -0,36 persen, dan +4,94 persen.

Kinerja pada tahun 2021, bahkan menjadi yang terbaik jika dibandingkan rata-rata reksa dana pasar uang, pendapatan tetap dan saham

Karena portofolionya merupakan kombinasi antara saham, obligasi, dan deposito, serta dengan asumsi bobot saham lebih dominan, reksa dana campuran diharapkan dapat mengalami kenaikan 5-10 persen pada tahun 2022.

Reksa Dana “Income Fund”

Income Fund yang dimaksud disini mirip dengan reksa dana pendapatan tetap namun secara spesifik lebih ke jenis reksa dana yang ada fitur bagi hasilnya.

Dengan kondisi suku bunga yang berpotensi naik, saham yang meskipun outlooknya baik tapi fluktuasinya tinggi, investor bisa mempertimbangkan untuk memiliki reksa dana dengan fitur bagi hasil secara berkala.

Dulunya fitur ini hanya ada pada reksa dana terproteksi, namun sekarang sudah berkembang ke jenis lain yang mencakup jenis pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan bahkan saham.

Dengan bagi hasil yang ditransfer langsung ke rekening atau direinvestasikan pada reksa dana lain, berarti investor secara berkala melakukan realisasi profit. Sehingga mungkin saja nilai pokok bisa naik dan turun, tapi paling tidak kita sudah merasakan keuntungannya.

Keuntungan yang sudah direalisasikan tersebut dapat dikumpulkan dan ketika ada momentum koreksi harga di reksa dana saham / campuran, bisa digunakan untuk beli di harga murah.

Reksa dana terproteksi dan reksa dana pendapatan tetap dengan portofolio mayoritas di obligasi korporasi merupakan reksa dana income fund yang ideal. Karena fluktuasi harganya relatif minim dan bagi hasilnya juga dilakukan secara bulanan atau 3 bulanan.

Aset Alokasi 2022

Secara teori, dalam melakukan aset alokasi, investor perlu mempertimbangkan Tujuan Investasi – apakah jangka panjang, menengah atau pendek, Keadaan Keuangan – apakah hasil investasi dipakai untuk kebutuhan hidup atau masih ada sumber yang lain, dan Profil Risiko – Agresif, Moderat, dan Konservatif.

Seiring dengan berjalannya waktu, faktor usia, pemahaman terhadap produk investasi, kinerja pasar dan reksa dana bisa membuat aset alokasi berubah. Hal itu sangat normal karena yang ideal adalah yang dirasakan nyaman. Tingkat kenyamanan tiap orang bisa amat berbeda.

Untuk anda yang memulai investasi di tahun ini, asumsi memiliki dana di atas Rp 100 juta, masih usia produktif dan memiliki tujuan investasi di atas 5 tahun, aset alokasi berikut ini dapat dipertimbangkan yaitu

Jenis Reksa Dana Aset Alokasi
Reksa Dana Pasar Uang 10 - 20 persen
Reksa Dana Pendapatan Tetap 10 - 25 persen
Reksa Dana Terproteksi / Bagi Hasil 10 - 25 persen
Reksa Dana Campuran 10 - 30 persen
Reksa Dana Saham 10 - 35 persen

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com