KOMPAS.com - Kinerja keuangan emiten barang konsumsi, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), sudah dua tahun berturut-turut mengalami penurunan, baik di 2020 maupun 2021. Kinerja UNVR diperkirakan kembali membaik secara bertahap pada 2022.
Per Kuartal III-2021, UNVR mencatatkan penjualan bersih turun 7,48 persen (yoy) menjadi Rp 30,02 triliun, serta EBITDA UNVR juga turun 16,13 persen (yoy) menjadi Rp 6,60 triliun.
Baca juga: Unilever Indonesia Gelontorkan Dana untuk Penelitian di Bidang Kesehatan
Pengamat Pasar Modal sekaligus Direktur Avere Investama Teguh Hidayat menyebut, efek pandemi Covid-19 yang berkepanjangan sekaligus resesi ekonomi global dan nasional di luar dugaan cukup menekan bisnis UNVR.
Akibatnya, kinerja keuangan UNVR dua tahun berturut-turut mengalami penurunan di 2020 maupun 2021. Tren seperti ini belum pernah terjadi pada UNVR di masa-masa sebelumnya.
“Emiten consumer good sebesar Unilever harusnya baik-baik saja walau ada resesi, tapi ternyata kinerja keuangannya turun. Harga sahamnya pun ikut turun,” ungkap dia, seperti dikutip dari Kontan.co.id, Senin (3/1/2021).
Baca juga: UNVR Cetak Laba Bersih Rp 4,4 Triliun di Kuartal III Tahun 2021
Teguh menilai bahwa tahun 2022 dapat menjadi momen kebangkitan bagi UNVR. Hal ini tentu dengan catatan bahwa pandemi Covid-19, termasuk efek penyebaran varian Omicron, dapat segera mereda.
Terlebih lagi, varian Omicron sejauh ini tidak menimbulkan dampak kematian yang signifikan, walau lebih cepat menyebar.
Baca juga: Harga Saham Unilever Indonesia Melesat, Bagaimana Prospek UNVR?
Dengan begitu, pemulihan ekonomi seharusnya tetap bisa berjalan sebagaimana mestinya. Daya beli masyarakat pun diperkirakan akan kembali meningkat pada tahun ini, sehingga menguntungkan bagi emiten seperti UNVR.
Teguh pun memperkirakan, perbaikan kinerja keuangan UNVR terjadi secara bertahap pada tahun ini. “Mungkin kinerja Unilever tidak langsung pulih di kuartal pertama, tapi mesti tunggu sampai akhir tahun nanti,” ujar dia.
Baca juga: Simak Rekomendasi dari Para Analis untuk Saham UNVR
Saham UNVR juga dinilai tetap memiliki prospek yang menjanjikan bagi investor secara jangka panjang. Apalagi, UNVR memiliki keunggulan fundamental sebagai pemimpin pasar di sektor konsumer.
Memang, dalam beberapa tahun terakhir, bahkan sebelum pandemi, harga saham UNVR cenderung berada dalam tren menurun.
Teguh berpendapat, tren tersebut merupakan efek dari pasar di mana IHSG juga cenderung turun sejak 2018 lalu. Alhasil, saham-saham berkapitalisasi besar seperti UNVR juga mengalami tren serupa.
Justru, masa-masa seperti saat ini dapat menjadi waktu yang tepat untuk berburu saham big caps seperti UNVR, mengingat valuasinya sudah cukup murah.
“Sekarang investor tinggal menunggu pemulihan kinerja Unilever. Sebab, pertimbangan investor untuk membeli saham tak hanya dari harganya yang murah, tapi juga prospek kinerjanya di masa depan,” pungkas Teguh.
Artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Kinerja Keuangan Unilever Indonesia (UNVR) Diperkirakan Pulih di Tahun 2022
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.