Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Orang AS Lebih Memilih Bangun Rumah Kayu ketimbang Semen?

Kompas.com - 05/01/2022, 10:02 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Bagi yang hobi menonton film Amerika Serikat atau Hollywood, pernahkah menyadari bahwa hampir semua rumah di Negeri Paman Sam terbuat dari kayu? 

Pemilihan rumah dengan bahan utama dari kayu di Amerika Serikat tak memandang status sosial. Kaya maupun miskin, kebanyakan orang AS lebih menyukai menggunakan rumah kayu ketimbang menggunakan batu bata dan semen. 

Baca juga: Alasan Warga AS Lebih Suka Rumah Kayu Ketimbang Semen: Lebih Aman Saat Bencana Melanda

Dari beberapa alasan, pemilihan rumah kayu terutama didasari motif ekonomi. Dikutip dari laman Homely Ville, berikut ini alasan orang AS lebih memilih menggunakan rumah kayu.

1. Harga kayu relatif terjangkau

Sebagai salah satu negara dengan daratan paling luas dunia, AS adalah negara penghasil kayu hutan yang terbilang besar. Harga kayu pun masih relatif terjangkau dibandingkan membeli semen. 

Baca juga: Sebagai Negara Maju, Kenapa AS Enggan Mengembangkan Kereta Cepat?

Kayu untuk bahan bangunan sangat melimpah di AS yang dihasilkan dari hutan produksi di banyak negara bagian. Selain itu, membangun rumah kayu lebih cepat selesai, sehingga biaya pembangunan bisa ditekan. 

Membayar tukang bangunan sangatlah mahal di AS. Rumah kayu adalah tempat tinggal yang bisa dibangun dengan cepat dan mudah. 

2. Ketersediaan tukang bangunan

Tukang bangunan adalah faktor penting dalam komponen biaya membangun rumah. Berbeda dengan di Indonesia yang mana tukang bangunan lebih melimpah dengan keahlian semen dan coran beton, di AS justru sebaliknya.

Negara itu adalah salah satu penghasil para tukang kayu terbaik dan terbanyak di dunia. Banyak perusahaan kontraktor bangunan yang memiliki spesialisasi di bidang kayu. 

Baca juga: Mengapa Kereta Cepat Tidak Sampai Kota Bandung?

Sebaliknya, sangat sedikit tukang bangunan yang memiliki keahlian membangun rumah beton. Sehingga hal ini berdampak pada biaya yang harus dikeluarkan.

3. Budaya

Faktor budaya juga tak kalah penting. Orang Amerika Serikat cenderung mudah berpindah-pindah tempat mengikuti lokasi pekerjaan. 

Orang AS berpikir, untuk apa membangun rumah mahal dan bisa bertahan lama hingga puluhan tahun, bahkan ratusan tahun, jika nantinya harus ditinggalkan suatu saat nanti. 

Saat orang tua meninggal, tak jarang ditemui rumah kayu peninggalannya akan dijual. Sang anak bisa memilih tinggal di mana pun sesuai keinginannya. Rumah dari kayu tentunya relatif lebih praktis untuk mereka yang seringkali tidak menetap secara permanen. 

Rata-rata satu orang Amerika Serikat berpindah-pindah tempat tinggal hingga 11 kali hingga seumur hidupnya. Angka kepindahan penduduk ini adalah yang tertinggi di dunia. 

Baca juga: Mengapa Israel Begitu Kaya Raya?

Orang AS biasa meninggalkan rumah kayu mereka saat mereka pindah ke kota lain. Bagi yang tidak dijual, rumah akan dibiarkan kosong dan lapuk dimakan usia. 

Hal ini tentu berbeda dengan di Indonesia yang mana rumah akan dipertahankan selama mungkin. Indonesia juga negara yang sangat lekat dengan budaya pulang kampung. 

Rumah orang tua pun akan dipertahankan, bahkan direnovasi ketimbang dijual. Untuk budaya seperti ini, rumah dari semen adalah pilihannya. 

4. Bencana alam

Di bagian tengah daratan AS yang kerap dilanda bencana tornado, rumah dari kayu juga lebih aman bagi penghuninya saat dihajar tornado. Ini karena reruntuhan rumah kayu tentunya lebih aman ketimbang konstruksi beton saat menimpa penghuninya. 

Selama ratusan tahun, rumah dengan konstruksi beton rupanya juga tidak berdaya menghadapi angin tornado. 

Selain itu, saat cuaca dingin, rumah kayu juga lebih hangat. Itulah beberapa alasan rumah kayu jadi pilihan di Amerika Serikat.

Deretan rumah di San Fransisco, Amerika Serikat.worldpropertychannel.com Deretan rumah di San Fransisco, Amerika Serikat.

Baca juga: Penasaran Berapa Harga Bensin di Arab Saudi yang Kaya Minyak?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com