Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBN 2021 Bikin Sri Mulyani Girang, Pajak hingga PNBP Kinclong

Kompas.com - 05/01/2022, 12:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Adapun kepabeanan dan cukai mencapai Rp 269 triliun atau tumbuh 26,3 persen (yoy) dibanding tahun 2020 yang sebesar Rp 213 triliun. Realisasi kepabeanan dan cukai ini sudah mencapai 125,1 persen dari target APBN Rp 215 triliun.

Secara lebih rinci, cukai mencapai Rp 195,5 triliun atau tumbuh 10,9 persen. Realisasinya sudah 108,6 persen dari target APBN.

Adapun bea masuk mencapai Rp 38,9 triliun atau tumbuh 19,9 persen. Realisasinya mencapai 117,2 persen dari target APBN. Lalu, bea keluar Rp 34,6 triliun atau meningkat 708,2 persen.

"Itu bukan tumbuh, itu meloncat dari Rp 4,3 triliun (tahun 2020) menjadi Rp 34,6 triliun. Ini menggambarkan sebagian dari komoditas dan juga recovery yang didukung dengan ekspor yang tumbuhnya di atas 46 persen," beber dia.

Baca juga: Sri Mulyani: Sudah Ada 195 Orang Ikut Tax Amnesty, Harta yang Diungkap Rp 169,9 Miliar

3. PNBP

Sama seperti dua penopang pendapatan negara lainnya, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga tercatat tumbuh 31,5 persen (yoy) menjadi Rp 452 triliun dari Rp 343,8 triliun.

Hingga Desember 2021, realisasinya mencapai 151,6 persen terhadap target APBN di angka Rp 298,2 triliun.

Secara rinci, Pendapatan SDA migas tumbuh 41,9 persen menjadi Rp 98 triliun. Porsinya sudah 130,7 persen dari target dalam APBN. Hal ini didukung oleh kenaikan ICP.

Lalu pendapatan SDA non migas tumbuh 87,6 persen menjadi Rp 52,8 triliun atau 181,4 persen dari target APBN. Kenaikan didukung oleh lonjakan harga komoditas minerba batu bara, tembaga, dan nikel, serta didukung sektor kehutanan dan panas bumi.

Pendapatan PNBP lainnya naik 35,9 persen mencapai Rp 151,1 triliun atau 138,4 persen dari target. Sementara pendapatan BLU naik 72,5 persen atau Rp 119,5 triliun, yakni 203,3 persen dari target dalam APBN.

"PNBP suatu lonjakan yang luar biasa. Bahkan sudah jauh melampaui pre Covid-19 level yang Rp 409 triliun tahun 2019. Penerimaan SDA melonjak krn adanya komoditas, ada pengaruhnya ICP yang liftingnya lebih kecil tapi harganya naik, harga batu bara, nikel, CPO naik," tandasnya.

Baca juga: Sepanjang 2021, Penerimaan Pajak Tembus 1.277,5 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com