Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis: 2022 Jadi Tahun yang Lebih Sulit buat Bitcoin

Kompas.com - 06/01/2022, 07:05 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak 1 Januari lalu, harga Bitcoin belum keluar dari zona 45.000-47.000 dollar AS per kepingnya. Menurut analis, tahun 2022 akan menjadi tahun yang jauh lebih sulit buat Bitcoin.

Edward Moya, Analis Pasar Senior OANDA, mengatakan, dekorelasi mata uang kripto alternatif (altcoin) dengan Bitcoin bisa memberikan tekanan lebih lanjut pada harga BTC.

“Kasus bull tetap untuk Bitcoin, tetapi ini akan menjadi tahun yang jauh lebih sulit karena banyak pedagang juga akan fokus pada altcoin,” katanya, Rabu (5/1/2022), seperti dilansir CoinDesk.

Baca juga: Minat Investasi Aset Kripto? Simak Dulu Proyeksi Bitcoin dkk pada 2022

Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Rabu pukul 21.05 WIB ada di 46.462,43 dollar AS, turun 0,98 persen dibanding posisi 24 jam sebelumnya dan melorot sekitar 2 persen dalam sepekan terakhir.

Perusahaan data blockchain Glassnode mencatat, dengan sedikit pergerakan harga, pemegang jangka pendek Bitcooin menanggung sebagian besar kerugian, yang menciptakan peningkatan tekanan sisi jual.

Harga realisasi, metrik yang menilai setiap Bitcoin saat terakhir di blockchain, pemegang jangka pendek ada 51.400 Dolalr AS versus 24.400 dollar AS dan 17.700 dollar AS masing-masing untuk keseluruhan pasar dan pemegang jangka panjang.

"Pemegang Bitcoin jangka pendek secara agregat ada di bawah air pada investasi mereka, dan paling mungkin untuk menciptakan resistensi sisi jual,” tulis Glassnode dalam buletin seperti dikutip CoinDesk.

Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok di Bawah 48.000 Dollar AS, Bergerak Menuju Titik Sakit Maksimal

Meski begitu, dalam jangka panjang, Co-Head of Foreign Exchange Strategy Goldman Sachs Zach Pandl menyebutkan, Bitcoin bisa merebut pangsa pasar emas sebagai “produk sampingan”.

"Dengan lebih banyak adopsi (Bitcoin) bersama dengan potensi dari solusi penskalaan khusus Bitcoin,” sebutnya dalam sebuah catatan penelitian kepada klien yang seperti CoinDesk kutip.

“Secara hipotesis, jika pangsa Bitcoin dari pasar store value naik menjadi 50 persen selama lima tahun ke depan, harganya akan meningkat menjadi lebih dari 100.000 dollar AS, dengan return 17-18 persen per tahun,” ujar Pandl.

Goldman Sachs memperkirakan, saat ini publik di seluruh dunia memegang sekitar 2,6 triliun dollar AS emas untuk tujuan investasi, dengan asumsi harga emas 1,800 dollar AS per troy ounce.

Sementara kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini di bawah 700 miliar dollar AS. Pandl menambahkan, hal itu menyiratkan mata uang kripto terbesar di dunia tersebut saat ini menguasai sekitar 20 persen pangsa pasar store value. (S.S. Kurniawan)

Baca juga: Bukan Bitcoin, Aset Kripto Ini Meroket 480 Persen Sepanjang 2021

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Analis Ini Bilang, Tahun 2022 Jadi Tahun yang Jauh Lebih Sulit buat Bitcoin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com