JAKARTA, KOMPAS.com - Noor Naba'iyah (38) ingat betul betapa banyak tetangganya yang putus asa ketika musim ikan sudah berakhir. Beberapa tahun lalu mereka menyerah dan memilih jalan dengan menjadi TKI di negeri Jiran, Malaysia.
“Penghasilan kami di pesisir hanya tergantung pada ikan. Kalau tak ada ikan, kami tak bisa makan,” seperti dikutip dari keterangan Sampoerna, Kamis (6/1/2022).
Di kawasan Puger, Jember, Jawa Timur, kaum hawa ikut membantu suaminya yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan. Pasokan ikan tak bisa stabil. Pendapatan pun terus berkurang, yang berpengaruh pada kebutuhan hidup masyarakat.
Noor dan ibu-ibu yang ada di Puger tak ingin terpuruk. Potensi yang ada di sekitar kampung halamannya ingin dijual ke berbagai daerah dan bahkan luar negeri. Impian yang dulu baginya hanya menjadi mimpi di siang bolong, kini benar-benar menjadi kenyataan.
Baca juga: Bahlil: 430.000 NIB Sudah Dikeluarkan Sejak 9 Agustus, Jabar Paling Banyak
“Awalnya dari terasi. Orang-orang bilang olahan kami di Puger terkenal enak. Kami mencoba untuk mengembangkan itu dengan menjadikan bahan olahan yang disukai masyarakat,” ucap dia ketika ditemui di sela-sela acara seremoni Penerbitan dan Pembagian NIB kepada para pelaku usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan di Graha Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Rabu (22/12/2021).
Tangan-tangan kreatif perempuan di kawasan pesisir pun menemukan olahan Rengginang Terasi. Rasanya yang khas menjadi pembeda rengginang yang ada di berbagai daerah lainnya di Indonesia.
“Terasi yang biasanya dijual mentah, kini mulai diolah menjadi campuran rengginang. Hasilnya bisa diterima masyarakat. Katanya renyah dan lebih gurih,” sebut dia.
Penganan cemilan itu pun menapaki jalan untuk mendulang rezeki. Para perempuan yang ada di kampung-kampung digerakkan bersama untuk membuat makanan renyah tersebut.
Ibu tiga anak itu pun bercerita, pada awal tahun ini dirinya bergabung sebagai salah satu UMKM binaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC). Pusat pelatihan kewirausahaan ini mendampingi lebih dari 54.500 pelaku UMKM dengan usaha dan jenis produk beragam, termasuk makanan ringan.
Rengginang yang dulunya hanya disajikan dan dikirim ke kawasan Puger, kini mulai dijual ke berbagai daerah, bahkan ke luar negeri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.