Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Noor Nabaiyah, Mengasah Asa Perempuan Pesisir Puger dengan Rengginang Terasi

Kompas.com - 06/01/2022, 12:31 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comNoor Naba'iyah (38) ingat betul betapa banyak tetangganya yang putus asa ketika musim ikan sudah berakhir. Beberapa tahun lalu mereka menyerah dan memilih jalan dengan menjadi TKI di negeri Jiran, Malaysia.

“Penghasilan kami di pesisir hanya tergantung pada ikan. Kalau tak ada ikan, kami tak bisa makan,” seperti dikutip dari keterangan Sampoerna, Kamis (6/1/2022).

Di kawasan Puger, Jember, Jawa Timur, kaum hawa ikut membantu suaminya yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan. Pasokan ikan tak bisa stabil. Pendapatan pun terus berkurang, yang berpengaruh pada kebutuhan hidup masyarakat.

Noor dan ibu-ibu yang ada di Puger tak ingin terpuruk. Potensi yang ada di sekitar kampung halamannya ingin dijual ke berbagai daerah dan bahkan luar negeri. Impian yang dulu baginya hanya menjadi mimpi di siang bolong, kini benar-benar menjadi kenyataan.

Baca juga: Bahlil: 430.000 NIB Sudah Dikeluarkan Sejak 9 Agustus, Jabar Paling Banyak

“Awalnya dari terasi. Orang-orang bilang olahan kami di Puger terkenal enak. Kami mencoba untuk mengembangkan itu dengan menjadikan bahan olahan yang disukai masyarakat,” ucap dia ketika ditemui di sela-sela acara seremoni Penerbitan dan Pembagian NIB kepada para pelaku usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan di Graha Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Rabu (22/12/2021).

Tangan-tangan kreatif perempuan di kawasan pesisir pun menemukan olahan Rengginang Terasi. Rasanya yang khas menjadi pembeda rengginang yang ada di berbagai daerah lainnya di Indonesia.

“Terasi yang biasanya dijual mentah, kini mulai diolah menjadi campuran rengginang. Hasilnya bisa diterima masyarakat. Katanya renyah dan lebih gurih,” sebut dia.

Penganan cemilan itu pun menapaki jalan untuk mendulang rezeki. Para perempuan yang ada di kampung-kampung digerakkan bersama untuk membuat makanan renyah tersebut.

Ibu tiga anak itu pun bercerita, pada awal tahun ini dirinya bergabung sebagai salah satu UMKM binaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC). Pusat pelatihan kewirausahaan ini mendampingi lebih dari 54.500 pelaku UMKM dengan usaha dan jenis produk beragam, termasuk makanan ringan.

Rengginang yang dulunya hanya disajikan dan dikirim ke kawasan Puger, kini mulai dijual ke berbagai daerah, bahkan ke luar negeri.

Seperti menemukan potongan puzzle, Noor belajar banyak cara produksi, pengepakan, serta pemasaran yang lebih luas seperti misalnya melalui toko-toko yang tergabung dalam jaringan ritel yang juga binaan Sampoerna, Sampoerna Retail Community atau SRC.

“Di SETC, kami diajari cara packaging serta pemasaran digital. Makanya Rengginang Terasi Puger juga dijual di marketplace,” katanya.

Sejak bergabung sebagai UMKM binaan Sampoerna, dia mengaku mendapatkan banyak pesanan produk. Sehingga memunculkan banyak peluang baru bagi para perempuan di Puger.

Jalan Noor bersama Rengginang Terasi semakin lapang setelah dirinya memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) yang bisa dipakai untuk mengembangkan usaha. Selama ini, dia menyebut sulit untuk mendapatkan akses permodalan serta mendapatkan peluang besar karena tak ada legalitas usaha kecilnya.

“Sekarang sudah ada. Jadi saya lebih yakin untuk terus berbisnis bersama ibu-ibu di kampung Puger,” sebut  Noor yang sehari-hari mengabdi sebagai guru PAUD dan Ketua Sekolah Perempuan di Kecamatan Puger.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com