Seperti menemukan potongan puzzle, Noor belajar banyak cara produksi, pengepakan, serta pemasaran yang lebih luas seperti misalnya melalui toko-toko yang tergabung dalam jaringan ritel yang juga binaan Sampoerna, Sampoerna Retail Community atau SRC.
“Di SETC, kami diajari cara packaging serta pemasaran digital. Makanya Rengginang Terasi Puger juga dijual di marketplace,” katanya.
Sejak bergabung sebagai UMKM binaan Sampoerna, dia mengaku mendapatkan banyak pesanan produk. Sehingga memunculkan banyak peluang baru bagi para perempuan di Puger.
Jalan Noor bersama Rengginang Terasi semakin lapang setelah dirinya memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) yang bisa dipakai untuk mengembangkan usaha. Selama ini, dia menyebut sulit untuk mendapatkan akses permodalan serta mendapatkan peluang besar karena tak ada legalitas usaha kecilnya.
“Sekarang sudah ada. Jadi saya lebih yakin untuk terus berbisnis bersama ibu-ibu di kampung Puger,” sebut Noor yang sehari-hari mengabdi sebagai guru PAUD dan Ketua Sekolah Perempuan di Kecamatan Puger.
Salah satu fokus Noor adalah melakukan pengembangan ekonomi perempuan pesisir atau perempuan nelayan yang ada di Jember.
Kisah Noor ternyata mendapat perhatian Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang datang langsung untuk menyerahkan NIB pada para pelaku UMKM.
“Jadi ibu ini bersama tetangga produksi Rengginang setiap hari sekarang?” tanya Bahlil.
“Iya pak, ini semangat ibu-ibu di kawasan pesisir. Biar semua orang juga tahu potensi besar ibu-ibu di pesisir. Mereka juga membantu suaminya untuk mencari nafkah,” jawab Noor.
“NIB nanti mau dibuat apa rencananya?” tanya Bahlil lagi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.