Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Schneider Electric Luncurkan Sustainability Framework untuk Capai Keberlanjutan Industri Data Center

Kompas.com - 06/01/2022, 16:17 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Salah satu perusahaan yang fokus pada transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric, merilis Sustainability Framework untuk membangun industri data center lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Adapun Sustainability Framework merupakan rancangan pertama yang memfokuskan lima bidang dampak lingkungan dan key metric sebagai panduan bagi operator data center dalam mencapai berbagai tahap perjalanan sustainability.

Dengan Sustainability Framework yang terukur, operator dapat mengurangi dampak data center terhadap lingkungan secara signifikan.

Seperti diketahui, data center merupakan teknologi penting bagi dunia digital saat ini. Namun, data center memiliki dampak terhadap 2 persen emisi karbon dunia. Angka ini setara dengan gas buang karbon yang dihasilkan oleh industri penerbangan.

Baca juga: Schneider Electric dan Kemendikbud Ristek Jalin Kerja Sama Perkuat Kompetensi SDM Vokasi Indonesia

Emisi karbon yang dihasilkan dari data center tersebut berasal dari peningkatan bandwidth digital dan permintaan listrik di sektor teknologi informasi. Industri data center pun membutuhkan pendekatan holistik yang terstandardisasi untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Executive Vice President Divisi Secure Power Schneider Electric Pankaj Sharma mengatakan, industri belum memiliki pendekatan standar untuk menerapkan, mengukur, dan melaporkan dampak lingkungan dari data center yang dimanfaatkan.

“Itulah yang melatarbelakangi Schneider Electric dalam mengembangkan Sustainability Framework holistik dengan standar metrik sebagai panduan bagi operator data center dan industri,” kata Pankaj dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (5/1/2021).

Baca juga: Schneider Electric Ajak Pemangku Kepentingan Dunia Kurangi Emisi Karbon lewat Innovation Summit Indonesia 2021

Dengan adanya Sustainability Framework, lanjutnya, benchmark pada industri saat ini juga diharapkan semakin meningkat. Pada akhirnya, hal ini akan mendorong kemajuan bagi industri untuk mencapai tujuan sustainability dalam rangka melestarikan sumber daya alam untuk generasi masa depan.

Pada kesempatan terpisah, Program Vice President for the Data Center and Support Services Program International Data Corporation (IDC) Rob Brothers mengatakan, industri data center telah membuat kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi energi.

“Namun, seiring dengan meningkatnya tuntutan digital, perusahaan di berbagai sektor industri harus berkomitmen untuk mendorong inisiatif sustainability jangka panjang yang lebih luas,” kata Rob.

Mendorong strategi keberlanjutan

Salah satu permasalahan yang dialami perusahaan saat ini adalah masih banyak operator data center yang tidak memiliki keahlian memadai terkait sustainability. Mereka juga menghadapi tugas berat untuk menentukan metrik dan strategi yang diukur serta diterapkan.

Namun, permasalahan tersebut bisa teratasi dengan pemanfaatan solusi Sustainability Framework.

Dalam merancang Sustainability Framework, Schneider Electric menggandeng Energy Management Research Center yang terdiri dari para ahli environmental, social, and governance (ESG), konsultan sustainability, data center scientists, dan arsitek solusi data center untuk merumuskan pengukuran dan pelaporan sustainability yang akurat.

Adapun Energy Management Research Center berdiri pada 2002 dan telah mengembangkan lebih dari 200 vendor-neutral whitepapers dan trade-off tools yang dapat diakses secara gratis untuk industri.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim Semakin Nyata, Schneider Electric Serukan Percepatan Dekarbonisasi

“Pelacakan dan pelaporan dengan standar metrik sustainability akan membantu menyelaraskan kerja tim internal dan meningkatkan transparansi bagi pemangku kepentingan eksternal, termasuk pelanggan dan pembuat kebijakan,” jelas Pankaj.

Adapun penerapan framework tersebut juga memungkinkan operator data center untuk memilih metrik keberlanjutan yang paling berpengaruh dan tepat, meningkatkan komunikasi dan keselarasan dengan tim internal terkait tujuan sustainability, serta bertindak berdasarkan data untuk meningkatkan performa operasional.

Kemudian, memungkinkan pembuatan pelaporan secara reguler dan konsisten untuk keperluan pelaporan kepada pemangku kepentingan eksternal, seperti investor dan pembuat kebijakan, serta standardisasi tolok ukur antarrekan industri di seluruh dunia.

Baca juga: Upaya Schneider Electric Wujudkan Pengelolaan Air Bersih di Indonesia dengan Smart Water Management

Schneider Electric juga bekerja dengan perusahaan teknologi dan penyedia colocation terkemuka untuk merancang, membangun, mengoperasikan, dan memelihara fasilitas data center.

Hal tersebut menjadikan Schneider Electric sebagai satu-satunya mitra digital yang menawarkan solusi terintegrasi untuk aspek daya, energi, bangunan, teknologi informasi, dan keberlanjutan bisnis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com